Mohon tunggu...
Nanda Dwi Febriyanti
Nanda Dwi Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030008 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tempoyak, Makanan Khas Melayu Berbahan Dasar Durian

3 Maret 2023   13:54 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:01 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Tempoyak (Sumber: instagram @sambaltempoyakpokman)

2. Pisahkan daging buah durian dengan bijinya agar proses fermentasi dapat berhasil

3. Jika sudah menjadi daging buah durian utuh, berilah garam yang bermanfaat untuk mempercepat proses fermentasi. Lebih banyak garam yang diberikan, maka semakin baik pula masa simpan dari tempoyak itu

4. Durian yang sudah ditambahkan garam dimasukkan ke dalam wadah yang tentunya kedap udara. Jangan lupa untuk menutup wadah nya rapat-rapat

5. Simpan pada suhu ruang dengan kira-kira suhunya 20-25C selama satu minggu lamanya, atau 3-5 hari. Setelah itu, tempoyak siap untuk dinikmati.

Tempoyak yang sudah melalui proses fermentasi dapat dimakan atau dinikmati secara langsung tanpa tambahan apapun. Tempoyak yang dimakan langsung tentunya memiliki rasa keasaman yang tinggi dan aroma menyengat. Oleh karena itu, untuk memberikan cita rasa yang lebih nikmat kita bisa mengolah tempoyak menjadi olahan pelengkap nasi yang sangat sedap atau tambahan lauk makan. Tempoyak biasanya akan diolah menjadi bumbu penyedap dalam pembuatan sambal dan penyedap masakan lainnya seperti gulai dan pepes ikan air tawar.

Yang paling banyak ditemui adalah sambal tempoyak yang dimana ibu-ibu ketika memasak akan menyiapkan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai. Semuanya dihaluskan dan dimasak. Jangan lupa untuk menambahkan gula dan masukkan tempoyak yang sudah melalui proses fermentasi sebelumnya. Aduk dengan merata sampai sambal tempoyak siap dihidangkan. 

Di samping sebagai makanan yang lezat, ternyata tempoyak juga memiliki beberapa manfaat loh. Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, tempoyak dapat menjaga sistem pencernaan tubuh, memperlancar BAB, dan menjaga kekebalan tubuh. Meski memiliki banyak manfaat, jangan konsumsi tempoyak secara berlebihan karena dapat menyebabkan perut mual dan kepala pusing.

Tempoyak yang melalui proses fermentasi yang benar, dapat bertahan sampai satu tahun lamanya. Dengan catatan disimpan di dalam freezer. Semakin lama dan semakin baik proses fermentasinya, maka semakin lama pula masa simpannya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tempoyak yang menjadi makanan khas suku Melayu di daerah Sumatra dan Kalimantan pasti sudah tidak asing lagi di daerah tersebut. Berbeda lagi saat di Jawa, masyarakat daerah Jawa masih terasa asing dengan yang namanya tempoyak. Dimana tempoyak sendiri masih belum dikenal oleh masyarakat luas. 

Di Kalimantan dan Sumatra, tempoyak sudah menjadi makanan yang mempunyai keistimewaan di hati masyarakat karena cita rasanya yang nikmat yang tentunya telah teruji secara turun temurun. Banyak dihidangkan saat hari hari besar maupun saat musim durian tiba. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda yang mewarisinya, kita kenalkan pada masyarakat Jawa dan juga yang lainnya. Agar semua bisa turut merasakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun