Mohon tunggu...
Nanda Dwi Febriyanti
Nanda Dwi Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030008 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelapa Sawit sebagai Sumber Perekonomian Masyarakat Mukomuko

23 Februari 2023   21:33 Diperbarui: 23 Februari 2023   21:37 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkebunan Kelapa Sawit (Sumber : Money Kompas.com)

Sebagai masyarakat Indonesia, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya "Kelapa Sawit", bukan? Dimana Indonesia menjadi negara dengan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Menurut wikipedia, kelapa sawit  merupakan tumbuhan industri yang digunakan dalam usaha pertanian sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, dan bahan bakar.

Penyebaran kelapa sawit di Indonesia berada di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Nah, disini kita akan membahas mengenai kelapa sawit yang ada di daerah Mukomuko, Bengkulu.

Mukomuko menjadi salah satu sentra atau pusat perkebunan kelapa sawit yang ada di Provinsi Bengkulu. Daerahnya yang masih termasuk dalam pedesaan, menjadikannya penghasil kelapa sawit terbanyak dan pemilik kebun kelapa sawit terluas di Bengkulu. Dilansir dari Radar Mukomuko berdasarkan data statistik 2021, total luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko mencapai 158.614 hektare.

Wow! Sangat luas bukan perkebunan kelapa sawit di sana? Perlu diketahui juga bahwa perkebunan di sana, ada yang milik perusahaan dan ada juga yang milik masyarakat. Perkebunan yang ada menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat di Mukomuko. Dimana setiap yang ada dalam kelapa sawit, baik itu perawatan, hasil ataupun yang lainnya pasti akan menjadi sumber uang bagi masyarakatnya. 

Mata pencaharian masyarakat Mukomuko adalah sebagai petani. Mereka menghabiskan waktunya untuk mengurus ladang atau lahan kelapa sawitnya agar mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik. Rata rata masyarakatnya pasti memiliki lahan atau kebun kelapa sawit. Lahan yang dimiliki pun bervariasi, mulai dari setengah hektare, 1 hektare, 2 hektare, dan bahkan ada yang sampai puluhan hektare. Semakin luas perkebunan yang dimiliki, maka semakin banyak pula penghasilan yang didapat. 

Buah Kelapa Sawit (Sumber : Liputan 6.com)
Buah Kelapa Sawit (Sumber : Liputan 6.com)

Untuk masyarakat yang tidak memiliki lahan, mereka akan bekerja sebagai buruh tani. Yaitu yang mengurus ataupun memanen buah kelapa sawit milik orang lain yang memang tidak bisa untuk mengolah lahannya sendiri. Saat ini, harga TBS (Tangkai Buah Segar) mencapai 2.350/kg di pabrik dan 2.160/kg bagi petani. Jika satu hektare nya mencapai kurang lebih 1 ton buah kelapa sawit, uang yang dihasilkan bisa sampai  3-4 juta perbulannya.

Untuk mendapatkan hasil yang banyak dan berkualitas, diperlukan juga perawatan yang baik di setiap lahannya. Lalu, perawatan apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil / buah kelapa sawit yang baik? Berikut penjelasannya : 

1. Memangkas

Pelepah kelapa sawit yang tumbuh di bawah buah biasanya akan rutin dipotong setiap 6 bulan sekali. Dimana kegiatan memangkas ini dikenal dengan yang namanya bruning. Hal ini dilakukan agar buah yang akan dipupuk dapat berkembang menjadi buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Jika pelepah tidak di bruning sebelum pemupukan, maka hasilnya tidak akan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun