Mohon tunggu...
Nanda EkaPutri
Nanda EkaPutri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi 2018 UNJ

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Permintaan Uang Terus Menurun Akibat Pandemi Terlalu Lama

30 Oktober 2020   22:08 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:14 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,02% (mtm), bawang merah sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm).

Namun Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Oktober 2020. Menurut survei pemantauan harga pada minggu III-2020, inflasi akan sebesar 0,04% mont to month (mom).

Hal ini menjadi pertanda perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan. Namun hal tersebut masih perlu dikawal hingga perekonomian Indonesia stabil, mengingat efek pandemi yang begitu besar.

Seperti penjelasan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira yang menilai bahwa pemerintah perlu memberi perhatian khusus terhadap penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat. Karena konsumsi dan permintaan masyarakat merupakan indikator utama dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Bank Indonesia (BI) dinilai perlu juga untuk mengambil tindakan dengan melakukan langkah pemangkasan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate sebanyak 25 bps hingga 50 bps. Hal Ini agar masyarakat menengah atas segera membelanjakan uang yang masih mereka simpan di perbankan.

Sehingga tindakan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kembali permintaan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun