Komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm), daging ayam ras sebesar -0,02% (mtm), bawang merah sebesar -0,02% (mtm), jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Namun Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Oktober 2020. Menurut survei pemantauan harga pada minggu III-2020, inflasi akan sebesar 0,04% mont to month (mom).
Hal ini menjadi pertanda perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan. Namun hal tersebut masih perlu dikawal hingga perekonomian Indonesia stabil, mengingat efek pandemi yang begitu besar.
Seperti penjelasan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira yang menilai bahwa pemerintah perlu memberi perhatian khusus terhadap penurunan daya beli dan konsumsi masyarakat. Karena konsumsi dan permintaan masyarakat merupakan indikator utama dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Bank Indonesia (BI) dinilai perlu juga untuk mengambil tindakan dengan melakukan langkah pemangkasan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate sebanyak 25 bps hingga 50 bps. Hal Ini agar masyarakat menengah atas segera membelanjakan uang yang masih mereka simpan di perbankan.
Sehingga tindakan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kembali permintaan uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H