Menjaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi
Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi bahwa virus Covid-19 ditemukan pertama di wilayah Depok, Jawa Barat. Semenjak Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 seluruh masyarakat Indonesia mengalami kepanikan, lalu seiring berjalannya waktu masyarakat diharuskan untuk mengkarantina dirumah masing-masing untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19. Sayangnya, masyarakat menjadi malas untuk melakukan aktivitas jika hanya dirumah saja. Karena, terdapat beberapa sebagian masyarakat yang diharuskan bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun beresiko tinggi jika berada di luar rumah tetapi ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk menjaga tubuh dari serangan virus Covid-19 ini.
Lalu bagaimana caranya agar aman dan terhindar dari virus corona meski kita berada di luar rumah? Berikut adalah beberapa tips yang dianjurkan oleh Kementrian kesehatan (KEMENKES) untuk menjaga diri dan kesehatan yang sangat mudah di lakukan di masa pandemik:
1. Menjaga jarak/Social distancing.
Social distancing adalah cara yang dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat atau lingkungan sekitar. Secara sederhana social Distancing adalah menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan siapapun. Dengan kata lain: Tidak Berdekatan dan Tidak Berkumpul.
2. Mencuci tangan pakai sabun.
Salah satu penularan COVID-19 dan penyakit lainnya terjadi karena virus atau bakteri yang menempel pada tangan. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan bukan hanya mencegah akan tetapi membunuh virus. Tidak hanya virus COVID-19, Bahkan Cuci tangan pakai sabun dapat membersihkan kita dari bakteri,kuman dan virus lainnya.
3. Memakai masker.
Masker adalah cara yang paling sederhana agar kita dapat mencegah atau melindungi diri dari virus COVID-19. Bukan hanya itu, menggunakan masker juga harus benar. Penggunaan masker hanya satu kali pakai saja. Karena, pemerintah atau Kementrian Kesehatan (KEMENKES) tidak menganjurkan kepada masyarakat untuk menggunakan masker berulang kali karena takut ada oknum-oknum yang melakukan mendaur ulang masker bekas.
4. Menjaga daya tahan tubuh seperti berolahraga dsb.
Berolahraga adalah cara alami yang dapat membangkitkan imunitas tubuh kita yang paling tinggi, bagaimana tidak. Olahraga di tengah pandemi COVID-19 tidak mustahil dilakukan. Bahkan semestinya olahraga kian digiatkan untuk lebih menjaga kebugaran tubuh. Tubuh yang bugar dan sehat akan lebih sulit dimasuki virus karena daya tahan tubuh yang lebih kuat. Dibarengi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, olahraga bisa memberikan manfaat besar bagi setiap orang.
Faktanya Berolahraga secara teratur. Rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali seminggu diketahui dapat meningkatkan reaksi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun mengampanyekan #HealthyAtHome atau #SehatDiRumah lewat kegiatan fisik di tengah pandemi. Menurut WHO, olahraga tak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tapi juga mental.
5. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung vitamin.
Nah Makanan sehat juga adalah cara sederhana yang mungkin semua orang lalai melakukannya, karena makanan sehat berguna untuk mendukung kesehatan kita supaya terhidar dari penyakit, contohnya seperti buah jambu,stoberi,manga,Jeruk atau buah-buah lainnya yang mengandung Vitamin C .
Selain cara diatas, pemerintah sudah menyediakan VAKSIN untuk seluruh masyarakat Indonesia. VAKSIN juga dapat membantu untuk menambahkan imunitas tubuh/kekebalan tubuh sehingga dapat mengurangi resiko terjangkit virus COVID-19. Sudah terdapat di berbagai tempat untuk melakukan vaksinasi diantaranya puskesmas, posko penanggulangan COVID-19 sehingga masyarakat semakin dimudahkan dengan adanya tempat-tempat tersebut. Vaksinasi di Indonesia pun gratis untuk semua kalangan, sehingga tak ada lagi , China, Inggris, dan sebagainya.
Ada pula tes Antigen dan PCR yang berfungsi untuk menyatakan bahwa terjangkit atau tidaknya kita pada virus COVID-19 ini. Awalnya biaya untuk tes Antigen dan PCR pada kisaran Rp.500,000,00 akan tetapi dengan harga yang cukup mahal mengakibatkan reaksi masyarakat yang kurang setuju, lalu pemerintah pun menurunkan harga kedua tes tersebut menjadi lebih terjangkau supaya masyarakat kalangan menengah ke bawah dapat melakukan tes tersebut tanpa merasa keberatan. Tes Antigen dan PCR ini berfungsi untuk melakukan perjalanan ke luar daerah agar dapat mengendalikan penyebaran virus COVID-19.
Dengan adanya tes dan vaksinasi, ditambah pula kebijakan pemerintah tentang PPKM di beberapa daerah yang terkena zona merah, diharapkan penyebaran virus COVID-19 dapat segera dikendalikan dan semua berjalan kembali normal, seperti sebelum pandemik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H