Mohon tunggu...
nanda sihombing
nanda sihombing Mohon Tunggu... polri -

J'aime la vie! I feel that to live is a wonderful thing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerapan Manajemen Operasional Tujuh Langkah Dalam Organisasi

19 Maret 2016   09:02 Diperbarui: 19 Maret 2016   10:03 5024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tercapainya tujuan dalam sebuah organisasi, adalah merupakan keberhasilan suatu organisasi,  namun masalah sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan organisasi tersebut. Dalam mencapai keberhasilan tujuan dari organisasi maka ada cara -  cara untuk mengendalikan masalah sumber daya manusia atau anggota agar dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan. Salah satunya cara untuk dapat meminimalisir setiap terjadinya penyimpangan yang akan berakibat tidak tercapainya tujuan organisasi sesuai yang diharapkan, maka sebagai seorang manajer di dalam suatu organisasi adalah dengan melalui implementasi atau penerapan manajemen operasional tujuh langkah (Motul) antara lain :

1.  Menetapkan Sasaran

Dengan adanya sasaran atau target kegiatan maka arah dan fokus kegiatan menjadi jelas sehingga ada beban dan tanggung jawab anggota untuk mencapainya.

2.  Briefing (rapat koordinasi)

Pelaksanaan briefing akan mengarahkan (sasaran atau target), memberikan petunjuk (tentang cara bertindak) dan membatasi ruang lingkup (ketentuan yang mengikat) anggota mengenai apa dan bagaimana seharusnya anggota tersebut dalam bertindak sehingga mereka akan bekerja atau bertugas sesuai prosedur atau sesuai track/jalur.

3.  Penugasan

Pembagian tugas yang jelas akan membagi pula beban tanggung jawab terhadap masing-masing anggota sehingga masing-masing anggota ada target yang harus dicapai yakni hasil kegiatan yang telah anggota lakukan.

4.  Pelaksanaan Tugas

Setelah adanya pembagian tugas maka setiap anggota wajib melaksanakan tugasnya masing-masing karena hal tersebut merupakan wujud kinerja yang wajib dilaksanakan anggota sesuai perintah pimpinan.

5.  Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Langsung

Dengan adanya pengendalian langsung maka setiap kegiatan anggota baik rutin ataupun operasi atau insidentil akan lebih terarah; akan menghindari penyimpangan termasuk di dalamnya tindakan - tindakan atau perbuatan anggota sabhara yang tercela; serta tujuan organisasi atau tujuan kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan tersebut akan tercapai. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan cara inspeksi atau pengawasan dan pemeriksaan (wasrik).

6.  Laporan Pelaksanaan  Tugas

Adanya laporan pelaksanaan tugas menjadi wujud nyata hasil pelaksanaan tugas anggota yang telah selesai. Dengan laporan tersebut, maka dapat diketahui atau dipetakan kualitas hasil tugas atau keberhasilan tugas, apakah ada kemajuan/progress atau malah sebaliknya mengalami kemunduran atau kegagalan.

7.  De Briefing (rapat analisa dan evaluasi)

De briefing bertujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas (laporan pelaksanaan tugas) oleh anggota. Apakah ada kekurangan atau penyimpangan yang perlu di perbaiki selain itu juga apakah diperlukan adanya pemberian reward atau punishment sebagai fungsi pembinaan sumber daya manusia. Dalam hal ini, dengan adanya De briefing maka anggota juga melakukan analisa dan evaluasi (anev) terhadap dirinya sendiri dan diharapkan juga menumbuhan motivasi anggota untuk bertugas sesuai ketentuan yang berlaku dan meraih prestasi dalam tugas. Pelaksanaan De briefing dilakukan dengan kegiatan audit hasil pelaksanaan tugas.

 

Selain cara – cara tersebut juga diperlukan adanya :

a.     Fungsi pembinaan mental dan kerohanian bagi personil (anggota dari setiap fungsi teknis) secara rutin agar nilai sikap mental perilaku anggota tetap baik dan tidak mudah terjerumus dalam pergaulan yang salah atau perilaku yang tercela.

b.     Pelatihan – pelatihan pengembangan untuk meningkatkan kualitas kinerja anggota sekaligus untuk mengisi waktu luang anggota dengan kegiatan yang positif (bermanfaat) bagi dirinya sendiri maupun organisasi.

c.      Komunikasi yang sehat dan efektif antara pimpinan dan anggota serta anggota dengan anggota akan memperlancar pelaksanaan tugas serta adanya hubungan yang tidak hanya sebagai atasan yang memberi perintah tetapi juga dapat menjadi pengayom bahkan pelayan bagi anggotanya (menumbuhkan semangat esprit de corps). Sedangkan komunikasi yang baik antara sesama rekan atau anggota akan meningkatkan semangat bekerja dan kekompakan dalam bertugas atau melaksanakan tugas.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun