Â
Merantau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti mencari penghidupan di tanah rantau atau pergi ke daerah lain untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya. Merrantau sebenarnya telah menjadi budaya bagi banyak suku yang ada di Indonesia, tapi bagi masyarakat mimangkabau merantau menjadi sebuah keharusan bagi remaja lelaki yang beranjak dewasa. Seiring berkembangnya zaman, kini tidak hanya anak lelaki saja yang merantau tetapi juga para anak gadih (sebutan buntuk anak perempuan di Minangkabau). Budaya merantau di Minangkabau berangat dari pantun minang yang berbunyi:
Karatau madang di huluÂ
Babuah babungo balunÂ
Marantau Bujang dahuluÂ
Di kampuang baguno balun
(Keratau madang di huluÂ
Berbuah berbunga belumÂ
Merantau Bujang dahuluÂ
Di kampung berguna belum)
Â
Secara garis besar pantun ini mengharuskan muda-mudi untuk merantau dikarnakan belum bisa memberikan manfaat besar bagi kampung halaman, untuk itu dengan merantau harapannya para muda-mudi dapat belajar banyak hal dan memperluas wawasan untuk di bawa pulang sehingga bisa memajukan kampung halaman.
Budaya merantau di Minangkabau sudah ada sejak berabad-abad silam, oleh sebab itu suku Minangkabau dikenal sebagai suku yang berbudaya, memiliki kemampuan sosial yang tinggi sehingga mudah untuk beradaptasi dengan suku dan wilayah baru, serta pandai dalam berkomunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H