Pencegahan Ekstremisme dapat dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan mental karena ekstremisme agama dapat menimbulkan ketakutan, kebencian, dan kekerasan, yang semuanya berkontribusi negatif terhadap kesehatan mental masyarakat. Mempromosikan moderasi beragama dengan membuat literatur dan kajian kepada masyarakat dapat mengurangi risiko terjadinya ekstremisme dan menciptakan suasana yang lebih aman dan damai. Menanamkan nilai-nilai tiap keyakinan individu yang mengarah pada orientasi intrinsik sehingga dalam keberagaman akan menemukan suatu kebahagiaan.
Bagaimana Upaya Program Moderasi Beragama di Indonesia?
Di Indonesia, program moderasi beragama telah dijalankan oleh berbagai lembaga, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil. Misalnya, Kementerian Agama telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mempromosikan toleransi antarumat beragama melalui pendidikan, dialog antaragama, dan kegiatan sosial. Melalui pendidikan dapat terlihat secara nyata kementerian agama juga memberikan arahan kepada kalangan universitas islam negeri dengan menanamkan nilai-nilai moderasi agama dan bahkan memberikan program KKN Nusantara dengan basis moderasi beragama yang menjadi output yang baik untuk Mahasiswa menyuarakan dan menjadi agent of change sebagai penggerak perubahan untuk menuju tatanan kehidupan yang lebih moderat.Â
Melalui dialog antaragama juga bisa dilakukan seperti halnya yang baru saja bulan ramadhan tayang pada kanal youtube di segmen login, konten tersebut tentu memberikan insight yang luas dan mendapat komentar yang positif oleh berbagai kalangan umat beragama, konten yang dibuat juga membantu mengurangi prasangka dan stereotip negatif, yang pada gilirannya mengurangi tingkat stres dan kecemasan di kalangan masyarakat. Kegiatan sosial dengan kegiatan sederhana bersih-bersih lingkungan juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan, kerukunan, dan rasa saling memiliki.
Meskipun moderasi beragama memiliki banyak manfaat, implementasinya tidak selalu mudah. Tantangan yang sering dihadapi antara lain:
Radikalisme dan Ekstremisme: Kelompok-kelompok radikal dan ekstrem sering kali menolak moderasi beragama dan mencoba mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti pandangan mereka yang sempit.
Kurangnya Pemahaman: Kurangnya pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama di kalangan masyarakat dapat menghambat upaya untuk mempromosikannya.
Perbedaan Interpretasi Agama: Perbedaan dalam interpretasi ajaran agama sering kali menimbulkan konflik dan menyulitkan tercapainya kesepahaman tentang moderasi beragama.
Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan tersebut diantaranya:
Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya moderasi beragama melalui kurikulum sekolah, media, dan kegiatan masyarakat.
Dialog Antaragama: Memfasilitasi dialog antaragama yang inklusif untuk membangun pemahaman dan kerjasama antarumat beragama.