Mohon tunggu...
Nanda Ardiansyah
Nanda Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Blitar, 26 Oktober 2002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Teori Gagne dan Implikasinya dalam Pendidikan

5 November 2023   21:27 Diperbarui: 5 November 2023   21:35 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Robert Gagné adalah seorang psikolog dan pendidik Amerika yang terkenal karena kontribusinya dalam bidang teori belajar. Teori belajar Gagné menekankan pentingnya merencanakan pengajaran secara sistematis dan berfokus pada pengembangan kemampuan kognitif siswa. Teori ini berfokus pada bagaimana siswa memproses informasi dan mengembangkan keterampilan. Pengembangan Teori: Robert Gagné mulai mengembangkan teorinya pada tahun 1965 dalam bukunya yang berjudul "Conditions of Learning." Teori ini mengidentifikasi berbagai tahapan dalam proses belajar, dan Gagné mengusulkan bahwa setiap tahapan tersebut memerlukan pendekatan pengajaran yang berbeda. Gagné mengelompokkan pembelajaran ke dalam lima domain yang berbeda, yaitu Domain Keterampilan Intelektual (Intellectual Skills), Domain Keterampilan Motorik (Motor Skills), Domain Sikap (Attitude), Domain Informasi Verbal (Verbal Information), Domain Strategi Kognitif (Cognitive Strategies).

Robert Gagné juga memperkenalkan konsep isyarat (cues) dan respon (responses) dalam teorinya. Isyarat adalah informasi yang diberikan kepada siswa untuk memulai proses belajar, sedangkan respon adalah tanggapan yang diharapkan dari siswa setelah pengajaran. Teori Gagné menekankan bahwa keterampilan yang lebih kompleks biasanya memerlukan pembelajaran dari keterampilan yang lebih dasar. Gagné mengembangkan hierarki keterampilan yang memandu pengajaran dari tingkat yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Selain itu, teori Gagné telah digunakan dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan pengajaran di berbagai konteks pendidikan. Pendekatan ini membantu guru dan perancang kurikulum untuk merancang pengajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa.

Teori belajar Gagné juga menekankan pentingnya merancang pengajaran yang sesuai dengan karakteristik kognitif dan psikologis siswa. Hal ini dapat membantu meningkatkan efektivitas pengajaran dan memfasilitasi proses belajar siswa. Meskipun teori Gagné telah menjadi landasan penting dalam pendidikan, penting untuk diingat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik, dan pendekatan pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Teori belajar Gagné memiliki sejumlah implikasi yang relevan dalam konteks pendidikan. Dalam merancang dan menyusun pengalaman belajar, pendidik dapat mempertimbangkan berbagai aspek teori Gagné untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pemahaman siswa. Beberapa implikasi utama teori Gagné dalam pendidikan meliputi:

1. Merencanakan Pembelajaran Secara Sistematis: Gagné menekankan pentingnya perencanaan pengajaran secara sistematis. Ini mencakup mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang jelas, memetakan hierarki keterampilan yang diperlukan, dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap tingkat keterampilan. Pendekatan ini membantu guru merencanakan pengajaran yang lebih terstruktur dan terarah.

2. Penggunaan Isyarat dan Respon: Guru dapat menggunakan konsep isyarat (cues) dan respon (responses) untuk memandu siswa dalam proses belajar. Ini dapat melibatkan memberikan petunjuk atau informasi awal kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan apa yang diharapkan sebagai hasilnya. Dengan cara ini, siswa dapat lebih siap dan fokus pada materi pembelajaran.

3. Mengakui Beragam Domain Pembelajaran: Gagné membagi pembelajaran ke dalam lima domain yang berbeda, seperti keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap, informasi verbal, dan strategi kognitif. Pendidik perlu menyadari bahwa siswa dapat memiliki kebutuhan yang berbeda dalam setiap domain ini, dan pengajaran harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu.

4. Menekankan Pembelajaran Berjenjang: Gagné mengusulkan bahwa pembelajaran berjenjang, dimulai dari keterampilan dasar hingga yang lebih kompleks, adalah pendekatan yang efektif. Ini berarti bahwa guru harus memastikan bahwa siswa memahami keterampilan dasar sebelum melanjutkan ke keterampilan yang lebih tinggi. Ini dapat mencegah siswa merasa kewalahan dan mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam.

5. Melibatkan Siswa Aktif: Teori Gagné menekankan pentingnya melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini bisa melibatkan siswa dalam kegiatan praktik, diskusi, eksperimen, dan tugas yang memungkinkan mereka untuk menerapkan keterampilan yang telah dipelajari.

6. Evaluasi dan Umpan Balik: Dalam mengukur keberhasilan pembelajaran, guru dapat menggunakan konsep respon (responses) untuk mengukur kemajuan siswa. Pemberian umpan balik konstruktif kepada siswa dapat membantu mereka memahami di mana mereka berada dalam proses belajar dan memberikan peluang untuk perbaikan.

7. Berfokus pada Transfer Pembelajaran: Gagné menyoroti pentingnya siswa mampu menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam situasi dunia nyata. Oleh karena itu, guru perlu memastikan bahwa pembelajaran dapat mentransfer ke situasi praktis dan kehidupan sehari-hari siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun