Namun Pihak Tiktok mengecam pernyataan Amerika Serikat karena tidak bisa membuktikan pernyataannya bahwa Tikok adalah media sebagai mata-mata untuk China.
 Pihak Tiktok juga berkali-kali menyangkal tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa taka da satu datapun yang dibocorkan kepada pemerintah China. Bila dibutuhkan, Tiktok juga besedia menyerahkan data-datanya untuk kemudian diteliti oleh Tim riset AS sebagai bukti dan transparasi yang menyangkal semua tuduhan Amerika Serikat.
Dengan berbagai alasan tersebut, akhirnya presiden Amerika Serikat mengupayakan agar Tiktok segera hilang dari Amerika. CFIUS (Committee on Foreign Investment in the United States) yaitu sebuah Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Departemen Keuangan Amerika Serikat memaksa agar para pemilik saham atas aplikasi milik China untuk sesegera mungkin menjual sahamnya.Â
Jika mereka melakukan penolakan, maka Amerika mengancam akan benar-benar melarang akses aplikasi video di Amerika Serikat. Bahkan Michael McCaul yaitu seorang kepala dari sebuah kongres komite dari partai Republik yang mengetuai House Committee on Homeland Security mengatakan bahwa Tiktok merupakan sebuah ancaman nasional dan sudah waktunya untuk mengambil tindakan.Â
Menurutnya, siapapun yang telah menggunakan Tiktok di perangkat ponselnya berati telah memberikan sebuah backdoor kepada Chinese Communist Party atau Partai Komunis China.Â
Dengan menginstal Tiktok di ponsel maka akan ada balon mata-mata yang bisa menangkap data, keystroke, kata sandi, dan mereka sebenarnya bisa menggunakan algoritma yang bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan sebagai alat propaganda.Â
Melalui pernyataan itu, Michael McCaul secara terang-terangan mendukung usaha Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk memblokir Tiktok di Amerika. Beliau juga sangat berharap bahwa perusahaan Amerika bisa mengembangkan sebuah aplikasi berbagi video untuk menggantikan Tiktok.
Namun disamping dukungan beberapa pihak seperti Michael McCaul, keputusan itu tidak lepas juga dari penolakan. Partai Demokrat Amerikat Serikat menentang pemblokiran Tiktok di Amerika karena alasan ekonomi.Â
Menurutnya hal tersebut justru akan mempengaruhi bisnis dari negara sekutu seperti kawasan Eropa dan negara Taiwan. Keputusan ini dianggap terlalu terburu-buru dan seharusnya mencoba untuk melakukan konsultasi dahulu kepada para ahli.
Saat ini pemblokiran Tiktok di wilayah Amerika Serikat mulai diterapkan terhadap perangkat-perangkat milik negara. Dengan ditandatanginnya undang-undang tentang pelarangan larangan bagi pegawai federal untuk mengunduh dan menggunakan Tiktok di perangkat milih Pemerintah oleh Presiden Amerika Serikat yaitu Joe Biden. Maka Karyawan pemerintahan di beberapa bagian wilayah Amerika juga dilarang menginstal aplikasi tiktok di perangkat milik negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H