Mohon tunggu...
Nanda Antika Sari
Nanda Antika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN Palangka Raya

Hobi mendengarkan musik, memasak dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Laporan Keuangan PT Aneka Tambang Tbk

6 Desember 2023   21:10 Diperbarui: 6 Desember 2023   21:33 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MINI RISET ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Laporan Keuangan melalui Perhitungan Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas.

(Studi kasus pada 1 perusahaan PT Aneka Tambang TBK)

Objek riset: Rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas yang bersumber pada laporan keuangan perusahaan : PT. Aneka Tambang Tbk.

Tujuan Riset: Mengetahui perbedaan(secara deskriptif) kondisi keuangan perusahaan pertambangan di atas dan Menganalisis laporan keuangan perusahaan di atas.

Tahun riset: Tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022.

Batasan: Rasio likuiditas yang hitung adalah rasio lancar dan rasio kas, Rasio solvabilitas yg dihitung adalah Times Interest Ratio, Rasio Profitabilitas yg dihitung adalah rasio profit margin atau GPM.

Data awal:

Berikut grafik perkembangan ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset pada PT Aneka Tambang TBK dari tahun 2019 sampai dengan 2022 :

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa total aset PT. Aneka Tambang dari tahun 2019 hingga 2022 mengalami kenaikan secara signifikan yang mana dapat kita lihat total aset PT Antam pada tahun 2022 lebih tinggi di bandingkan dengan total aset 3 tahun sebelumnya. Berdasarkan analisis horizontal dari tahun 2019 hingga 2020 terjadi peningkatan total aset sebesar 5,1% sedangkan pada tahun 2021 hingga 2022 peningkatan total asetnya sebesar 2,2%.

Penyajian Data:

Rasio Likuiditas:

Hanafi (2016:75) menjelaskan bahwa :"Rasio likuiditas mengukur kemampuan luikuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaannya)." Jadi, rasio likuiditas merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu.Rasio yang digunakan adalah rasio lancar dan rasio kas. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas PT Aneka Tambang TBK di tahun 2019 adalah 1,45 artinya setiap Rp1 utang lancar dijamin oleh Rp1,45 aset lancar, Kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 1,21 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin menurun dibandingkan tahun 2019. Namun pada tahun 2021 hingga 2022 likuiditas kembali mengalami peningkatan masing masing sebesar 1,79 dan 1,88, Yang artinya kondisi likuiditas PT. Aneka Tambang semakin membaik karena terjadi kenaikan pada angka rasionya.

Berdasarkan diagram di atas kondisi likuiditas PT. Aneka Tambang di tahun 2019 adalah 0,69 artinya setiap Rp 1 utang lancar di jamin oleh Rp 0,69 kas dan setara kas. Kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,53 yang berarti kemampuan kas dan setara kas dalam menutupi utang lancar semakin memburuk. Namun pada tahun 2021 likuiditas kembali mengalami peningkatan sebesar 0,78 akan tetapi pada tahun 2022 likuiditas kembali mengalami penurunan, yang artinya kondisi likuiditas PT . Aneka Tambang pada rasio kas tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Rasio Solvabilitas

Hery (2018:162) mengemukakan bahwa "Rasio solvabilitas atau ratio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang." Jadi, rasio solvabilitas atau ratio leverage adalah salah satu rasio untuk mengetahui seberapa besar perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban jangka panjangnya. Rasio yang digunakan adalah Times Interest Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Diagram diatas menunjukkan bahwa Solvabilitas pada PT. Aneka Tambang TBK di tahun 2019 adalah 2,94 artinya EBIT mampu menutupi beban bunga sebanyak 2,94 kali. Kemudian di tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 2,90 yang berarti kemampuan EBIT dalam menutupi atau melunasi beban bunga semakin rendah. Namun pada tahun 2021 hingga tahun 2022 mengalami peningkatan yang sangat drastis, dimana peningkatan masing-masing setiap tahun nya sebesar 8,48 dan 13,68 kali. Yang artinya kemampuan PT Aneka Tambang TBK dalam memenuhi semua kewajiban baik utang jangka pendek ataupun jangka panjang semakin membaik.

Rasio Profitabilitas

Hanafi (2016:81) mengemukakan bahwa "rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu." Jadi, rasio profitabilitas adalah cara perusahaan mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan labanya. Rasio yang digunakan adalah Profit Margin Ratio atau Gross Profit Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Berdasarkan diagram diatas kondisi profitabilitas PT. Aneka Tambang di tahun 2019 adalah 0,02 atau 2% artinya perusahaan mampu menghasilkan laba kotor sebelum pajak dan bunga sebesar 2% dari keuntungan penjualan yang diterima nya. Kemudian dari tahun 2020 hingga tahun 2022 PT. Aneka Tambang selalu mengalami peningkatan profitabilitas dengan masing masing sebesar 0,06(6%), 0,08(8%), dan 0,11(11%). Yang artinya kinerja keuangan perusahaan ini semakin membaik.

Kesimpulan

Berdasarkan dari 3 rasio di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa kondisi likuiditas PT. Aneka Tambang Semakin membaik setiap tahunnya meskipun kenaikan nya tidak terlalu signifikan. Kemudian pada rasio solvabilitas nya PT. Aneka Tambang mengalami kenaikan yang cukup signifikan yang artinya perusahaan ini mampu memenuhi semua kewajiban baik utang jangka pendek ataupun jangka panjang. Selanjutnya pada rasio profitabilitasnya menunjukkan bahwa PT. Aneka Tambang dari tahun 2019 hingga 2022 mengalami peningkatan yang signifikan yang artinya kinerja keuangan perusahaan ini semakin membaik sehingga mampu menghasilkan keuntungan di setiap tahunnya.

Referensi

Hanafi, Dr. Mammduh M., Prof. Dr. Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive Edition. Cetakan Ketiga. PT. Gramedia : Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun