Mohon tunggu...
Nanda Alvionita Sari
Nanda Alvionita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa ilmu Politik

Saya mahasiswa prodi Imu Politik Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya, Sedang menempuh semester 3, saya berumur 19 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Tanpa Lawan Atau Kejenuhan Politik

10 Desember 2024   17:45 Diperbarui: 10 Desember 2024   17:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hasil quick count Pilkada Gresik 2024 menunjukkan pasangan calon Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) dan dr. Asluchul Alif unggul dengan perolehan sekitar 59,72% dengan total 366.944 suara, melawan kotak kosong yang meraih 40,28% dengan tota 247.479 suara, sementara sisanya adalah suara tidak sah sebanyak 35.749. Angka golput juga mengalami kenaikan, dalam pilkada terakhir jumlah golput sebanyak 20% pada pilkada 2024 naik menjadi 33,20%. Dari total DPT 971.740, sebanyak 321.568 orang tidak menggunakan hak suaranya (golput).

Paslon Fandi Ahmad Yani dan dr Asluchul Alif dominan di wilayah perkotaan seperti Kecamatan Kebomas dan Cerme serta beberapa kecamatan lainnya, termasuk Kepulauan Bawean. Sebaliknya, kotak kosong cukup kuat di kawasan seperti Manyar, Bungah, dan Sidayu.

Tingginya pemilih kotak kosong di Pilkada Gresik 2024 dapat dijelaskan melalui beberapa faktor. Di daerah seperti Manyar dan Bungah, sebagian masyarakat menunjukkan ketidakpuasan terhadap pasangan calon tunggal, baik karena penilaian terhadap kinerja mereka sebelumnya maupun karena absennya pilihan alternatif. Selain itu, persepsi dominasi politik yang mendukung pasangan ini juga memicu resistensi warga.

Sebaliknya, di wilayah perkotaan seperti Kebomas dan Cerme, pasangan Gus Yani-Alif unggul karena keberhasilan program yang langsung dirasakan masyarakat, khususnya di bidang infrastruktur dan pelayanan publik. Pemilih di perkotaan cenderung lebih terhubung dengan komunikasi kampanye mereka, baik melalui media sosial maupun program tatap muka. Pola ini mencerminkan perbedaan aspirasi dan preferensi masyarakat berdasarkan kondisi sosial-ekonomi antara kawasan rural dan urban di Gresik.

Kejenuhan politik di wilayah Gresik Utara, seperti Manyar dan Bungah, terlihat dari tingginya angka pemilih yang memilih kotak kosong dalam Pilkada 2024. Fenomena ini mencerminkan rasa frustrasi masyarakat terhadap minimnya kompetisi politik, terutama karena hanya ada satu pasangan calon yang bertarung. Ketidakhadiran pilihan alternatif membuat sebagian besar warga merasa aspirasinya tidak diakomodasi. Selain itu, dominasi partai politik dalam mendukung pasangan tunggal menimbulkan kesan bahwa proses demokrasi tidak berjalan inklusif, sehingga pemilih mengekspresikan protesnya melalui kotak kosong.

Di daerah perkotaan seperti Kebomas dan Cerme, dukungan kepada pasangan calon tunggal lebih kuat, mencerminkan kepercayaan masyarakat perkotaan terhadap keberhasilan program dan komunikasi politik pasangan tersebut. Fenomena ini menunjukkan perbedaan aspirasi yang didasarkan pada konteks lokal dan sosial-ekonomi.

Untuk mengatasi kejenuhan politik dan tingginya angka pemilih kotak kosong, langkah pertama adalah memperbaiki kualitas proses pencalonan. Partai politik perlu menjaring kandidat yang memiliki integritas tinggi, kompetensi, dan visi pembangunan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, pendidikan politik harus ditingkatkan untuk membantu masyarakat memahami pentingnya partisipasi dalam demokrasi dan memilih secara kritis. Proses pemilu juga harus lebih transparan, bebas dari manipulasi, untuk membangun kepercayaan publik. Terakhir, dialog intensif dengan masyarakat, khususnya di wilayah rural, dapat memastikan aspirasi mereka terakomodasi secara inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun