Perkembangan media sosial menjadikan arus informasi bergeser menjadi model baru dunia Jurnalisme. Dulu arus informasi hanya satu arah, dimana jurnalis memberikan berita kepada masyarakat. Namun dengan perkembangan media sosial seperti Twitter, Facebook dan media sosial lainnya menjadikan arus informasi menjadi dua arah.
Hal itu disampaikan Mindy McAdams, profesor di University of Florida, Amerika Serikat dalam seminar yang diselenggarakan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Rabu (9/5), di Auditorium FISIP UAJY, Jalan Babarsari 6 Yogyakarta.
Menurutnya selain jurnalis yang memberikan informasi untuk masyarakat, kini masyarakat sendiri juga dapat berbagi informasi dengan memanfaatkan sosial media. Apalagi ditunjang dengan layanan internet melalui ponsel, sekarang masyarakat kapan saja, dimana saja dengan waktu cepat dapat memberikan informasi dari suatu kejadian yang sedang berlangsung di suatu tempat.
Itulah yang juga mengubah cara jurnalis dalam mengumpulkan informasi, mengolah, sampai menjadi berita dan disajikan untuk masyarakat. Informasi yang diberikan masyarakat melalui sosial media ataupun umpan balik yang diberikannya dapat dijadikan sumber berita oleh Jurnalis. Namun menurut Mindy informasi atau umpan balik yang diberikan masyarakat harus dikonfirmasi dan dicari yang paling bermanfaat.
“Umpan balik yang diberikan masyarakat haruslah dicari yang bermanfaat dan tetap di konfirmasi kebenarannya. Sesuai kaidah dan kode etik jurnalistik yang harus dipegang seorang jurnalis seperti cek dan ricek, konfirmasi dan verifikasi” jelasnya.
Mindy juga mengungkapkan kedepan jurnalis di Indonesia dapat memanfaatkan media sosial seperti Twitter secara efektif yang juga sudah dilakukan Jurnalis luar seperti Al Jazera dan The Wasington Post.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H