(1/4) BANDUNG- Pasar Cihapit yang dikenal sebagai sebuah pasar komoditi penjualan bahan pokok, ternyata memiliki sebuah "los" yang unik didalamnya, dimana orang-orang bukan datang untuk bertransaksi jual beli sayur-sayuran atau bahkan membeli kebutuhan pokok lainnya, melainkan di tempat itu orang-orang datang untuk berkumpul dan berdiskusi sambil ditemani secangkir kopi ataupun teh yang dibuat dengan sederhana bukan dengan metode pembuatan kopi yang saat ini sedang marak atau digunakan di coffe shop pada umumnya, disini kopi dibuat dengan sesederhana memasukan beans kopi yang sudah di giling kedalam  cangkir kemudian disusul dengan tuangan air panas secara perlahan atau yang biasa disebut  metode  penyeduhan  kopi "tubruk", namun lewat hal-hal sederhana itulah  sebuah pemandangan unik dan menarik dimana sebuah kedai kopi yang berdiri di tengah pasar tradisional mampu membentuk suatu sensasi ngopi tersendiri ketimbang mengopi di kedai kopi yang sekarang sangat mudah ditemui di berbagai tempat di kota bandung, dan tempat itu adalah Los Tjihapit.
Kedai kopi yang berdiri sejak tahun 2015 dan didirikan oleh Mas Bayu yang juga masih menjadi barista di kedai kopi ini, bukan hanya menjadi tempat singgah untuk sekedar mengopi sejenak ditengah kesibukan, tempat ini pun menjadi ruang singgah untuk para mahasiswa atau bahkan siapapun yang kemudian membentuk mem sebuah ruang kolektif diskusi  yang kemudian menghasilkan berbagai karya bahkan event yang dibuat di tempat ini seperti pameran, diskusi, screening film dan lain sebagainya, "Ya mereka seperti kalian aja datang kesini, mahasiswa.., om mau bikin event disini, yaudah silahkan" kata Mas Bayu saat diwawancarai, Jumat (01/04/2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H