Orang Indonesia sering mengkonsumsi beras merah, salah satu jenis beras. Beras putih umumnya dianggap kurang bergizi dibandingkan beras merah. Mereka yang menganut pola makan atau gaya hidup sehat menyukai nasi merah. Faktanya, beras merah memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dan nilai gizi yang lebih tinggi daripada beras putih. Alhasil, evaluasi berikut ini akan membantu Anda dalam menentukan nilai gizi beras merah.
1. Menurunkan Kolesterol
Salah satu kandungan dalam beras merah juga dapat membantu tubuh kita menurunkan kolesterol. Sebagian besar makanan terdiri dari serat, dan mengonsumsi serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Nasi merah juga memiliki serat yang jauh lebih banyak daripada nasi putih. Akibatnya, beras merah dianggap menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan lebih efektif daripada nasi putih.
2. Menurunkan Kadar Gula Darah
Penting untuk dipahami bahwa konsumsi nasi putih dapat berpengaruh terhadap kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients. Akibatnya, beras merah menjadi semakin populer, khususnya di Asia.
Beras merah juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih. Akibatnya, tidak mengherankan jika beras merah menurunkan kadar gula darah. Selain itu, ini menunjukkan bahwa beras merah dapat mendukung manajemen diabetes.
3. Mencegah Obesitas
Kandungan mangan dalam beras merah membantu tubuh mensintesis lemak, yang pada akhirnya membantu tubuh membuat lemak. Jika indeks massa tubuh (BMI) dan persentase lemak seseorang menurun, niscaya akan berpengaruh pada berat badannya. Namun, pada individu obesitas, beras merah juga meningkatkan aktivitas enzim, antioksidan, glutation peroksidase, dan kolesterol HDL.
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Jumlah selenium dalam beras merah sangat bermanfaat untuk kesehatan dan fungsi jantung. Senyawa seperti lignan, yang menurunkan kadar kolesterol darah yang menyebabkan masalah jantung, melakukan fungsi yang sama. Konsumsi beras merah secara teratur dapat mengurangi kemungkinan penumpukan plak arteri. Peningkatan risiko kondisi jantung seperti hipertensi dan penyakit pembuluh darah dapat terjadi akibat penyumbatan arteri, yang dapat membahayakan kesehatan Anda.
5. Mengatasi Stres Terhadap Ibu Menyusui