Mohon tunggu...
Nanda Notario Besri
Nanda Notario Besri Mohon Tunggu... -

Dokter Umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Sistem Robotik pada Pembedahan Orthopaedi

6 Maret 2019   20:51 Diperbarui: 6 Maret 2019   20:55 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Robot secara definisi berasal dari bahasa Polandia robota, yang artinya buruh paksa, mendeskripsikan sebuah mesin yang dapat mengerjakan berbagai macam tugas secara otomatis atau dengan impuls eksternal yang minimal. Teknologi robotik yang digunakan dalam prosedur pembedahan mulai diaplikasikan sejak tahun 1990-an. 

Sejak tahun 1980-an, pembedahan minimal invasif, terutama laparoskopi, mulai berkembang dan menjadi babak baru dalam sejarah perkembangan teknologi dalam ilmu kedokteran. Teknologi robotik yang pertama kali dikembangkan yaitu AESOP (Automated Endoscopic System for Optimal Positioning) dan mulai diaplikasikan pada tahun 1994 berupa telemanipulator (endoskopi disertai dengan tangan robotik yang dikendalikan oleh operator).

Telemanipulator tersebut dikendalikan menggunakan pedal kaki yang selanjutnya berkembang dengan kontrol melalui suara. Teknologi ini awalnya digunakan untuk menjaga stabilitas dalam prosedur operasi sambil menjaga lapangan pandang operasi dalam cakupan yang baik dan mengeliminasi masalah yang muncul akibat kelelahan dan kurangnya pengalaman operator dalam mengendalikan endoskopi.

Penggunaan AESOP ini walaupun belum menunjukan manfaat klinis yang signifikan saat itu, namun menjadi batu loncatan bagi perkembangan teknologi pembedahan robotik selanjutnya.1

Teknologi pembedahan robotik pada bedah orthopaedi mulai diaplikasikan pada tahun 1992 dengan introduksi ROBODOC, robot yang digunakan dalam bedah penggantian sendi panggul (total hip arthroplasty). ROBODOC pertama kali diperkenalkan oleh dr. Howard Paul dan dr. William Bargar, serta ahli bedah orthopaedi di Sacramento, California.

ROBODOC pertama kali digunakan di Jerman dan dipopulerkan di Eropa. Pada tahun 2001, publikasi pertama mengenai pembedahan dengan asistensi robotik pada penggantian sendi lutut unikompartemen (UKA) dipublikasikan dan menjadi babak baru bagi perkembangan sistem robotik pada pembedahan orthopaedi.2

Tipe sistem pembedahan robotik dibagi menjadi dua, haptik dan otonom. Sistem haptik, atau sering disebut pula sistem taktil, dioperasikan oleh ahli bedah dengan mengendalikan robot untuk melakukan prosedur operasi. Teknologi ini memerlukan input konstan dari ahli bedah agar robot dapat terus melakukan prosedur secara kontinu.

Di sisi lain, sistem robotik otonom tidak memerlukan input konstan dari ahli bedah, sehingga ahli bedah hanya perlu merencanakan prosedur operasi yang akan dilakukan dan mengatur setting robot agar dapat melakukan prosedur operasi secara otomatis sesuai dengan keinginan operator.2

Sistem teknologi robotik pada pembedahan ortopedi berbasis haptik (manual) mulai diaplikasikan pada pembedahan penggantian sendi lutut unikompartemental [Unicompartemental Knee Replacement (UKR) Surgery]. Prosedur operasi berbeda dengan pembedahan penggantian sendi lutut konvensional.

Skor WOMAC dan AKS yang digunakan untuk menilai fungsi fisik pada pasien osteoarthritis, menunjukkan peningkatan fungsi fisik yang signifikan pasien yang dioperasi dengan bantuan sistem robotik dibandingkan dengan sistem konvensional (perbedaan peningkatan rerata skoring WOMAC sebesar 7,6 poin, sementara rerata skoring AKS sebesar 31,7 poin).2

Ahli bedah mempersiapkan rencana preoperatif dengan pemeriksaan CT-Scan sendi lutut pasien. Selanjutnya, model 3-D pada sendi lutut dipersiapkan sebagai basis dalam perencanaan preoperatif. Ahli bedah memasukkan data ke dalam sistem robotik model preoperatif dan rencana pembedahan yang akan dilakukan.

Ahli bedah melakukan proses pembedahan dengan melihat model preoperatif 3-D sambil mengendalikan bor dengan sistem haptik selama melakukan proses operasi. Robot berperan sebagai mekanisme kontrol bagi ahli bedah dalam proses operasi tersebut. Apabila ahli bedah melakukan insisi atau bor pada lokasi di luar perencanaan model preoperatif, bor akan berhenti melakukan proses pemotongan.

Hal ini berlaku pula pada proses pemasangan implan dan prostesis. Sistem ini akan memberikan hasil yang akurat dalam pemasangan implan maupun prostesis. Operasi UKR dengan sistem robotik minimal invasif ini dibandingkan dengan UKR tanpa asistensi robotik menunjukkan hasil yang signifikan terutama waktu penyembuhan dan rehabilitasi yang lebih singkat.2

Sistem pembedahan robotik otonom juga menunjukkan hal yang serupa. Sistem pembedahan robotik otonom ini merupakan sistem pembedahan pasif yang dilakukan oleh robot dalam pemantauan ahli bedah secara intraoperatif. Robot melakukan pembedahan secara keseluruhan tanpa asistensi pihak lain. Ahli bedah memonitor proses pembedahan untuk mengantisipasi apabila diperlukan pembedahan darurat yang tidak dapat dikerjakan oleh sistem robotik.

Sistem pembedahan penggantian sendi panggul (Total Hip Replacement) robotik dengan asistensi robotik yang dikenal dengan ROBODOC, merupakan salah satu jenis dari pembedahan robotik otonom. Hasil pembedahan dengan sistem robotik ini menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan teknik konvensional.2

Secara umum, pembedahan robotik memberikan hasil yang lebih memuaskan karena keakuratan prosedur, peningkatan fungsi fisik, serta penyembuhan yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan prosedur konvensional. Studi telah menunjukkan hasil jangka pendek yang baik dari sistem pembedahan robotik ini, namun studi lanjutan untuk menilai hasil jangka panjang perlu dilakukan.

Di sisi lain, pembedahan robotik masih memiliki limitasi untuk penggunaan yang lebih luas. Keterbatasan terbesar pada penggunaan sistem robotik adalah biaya yang besar, tidak hanya untuk pengadaan robot, tetapi juga biaya tambahan untuk melakukan kalibrasi dan update dari hardware dan software yang digunakan. Biaya yang besar tidak hanya dari peralatan yang digunakan.

Rumah sakit juga perlu mengalokasikan biaya pelatihan dan pembelajaran bagi ahli bedah yang baru dalam penggunaan sistem robotik ini. Namun, yang perlu digarisbawahi, walaupun penggunaan sistem robotik akan mengeluarkan biaya yang besar, keuntungan dari reduksi biaya yang dikeluarkan rumah sakit berupa waktu perawatan yang lebih singkat, komplikasi yang lebih sedikit, dan waktu operasi yang lebih singkat akan memberikan manfaat dan investasi jangka panjang yang lebih besar. Rumah sakit perlu mengevaluasi antara cost & benefit dari penggunaan sistem pembedahan robotik ini baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.2

Di luar dari keterbatasan yang telah disebutkan sebelumnya, sistem pembedahan robotik ini telah memberikan manfaat perbaikan jangka pendek dibandingkan dengan operasi konvensional pada pembedahan orthopaedi. Pembedahan robotik selain pada pembedahan sendi lutut dan panggul, pembedahan lain sudah mulai menggunakan sistem robotik seperti operasi tulang belakang, bahu, kaki, dan sendi pergelangan kaki.

Di masa depan, kita mengharapkan biaya yang perlu dialokasikan untuk pembedahan sistem robotik ini dapat diminimalisasi dan penggunaan sistem pembedahan robotik ini dapat berkembang lebih luas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas bagi masyarakat.2,3

Referensi

  • Shah J, Vyas A, Vyas D. The History of Robotics in Surgical Specialities. Am J Robot Surg. 2014 June 1; 1(1): 12--20. doi:10.1166/ajrs.2014.1006.; 2014
  • Lang JE. Robotic Systems in Orthopaedic Surgery. J Bone Joint Surg Br. 2011;93-B:1296--9.; 2011
  • Davies BL. Orthopaedic Robotic Surgery. www.boa.ac.uk/publications/JTO (disitasi pada 4 Maret 2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun