WHO telah mensyaratkan testing minimal 1 per 1.000 penduduk per minggu sedangkan Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dikabarkan Kompas.com pada 04 Agustus 2021 mengatakan, pemeriksaan (testing) Covid-19 di tingkat nasional berada di angka 4,01 per 1.000 penduduk per minggu.Â
Namun testing di Provinsi Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku masih dibawah standar WHO. Berdasarkan data terbaru ini, kita mengetahui bahwa testing di Indonesia sendiri di beberapa tempat belum sepenuhnya memenuhi standar WHO.
Terakhir adalah Treatment atau perawatan. Kalau bicara Treatment atau perawatan ini, lebih enak kita bedakan sejak awal bahwa ada treatment oleh rumah sakit yaitu bagi terkonfirmasi covid-19 dengan gejala sedang hingga berat dan ada treatment mandiri bagi terkonfirmasi covid-19 dan menjalani ISOMAN.
Kelangkaan oksigen beberapa waktu lalu karena dicari-cari masyarakat yang ISOMAN, tidak semua yang menjalani ISOMAN mendapatkan bantuan sembako atau makanan, Legalitas dan melambungnya harga Ivermectin di lapak online, bed rawat inap rumah sakit yang overload dan subsidi bagi pekerja di PPKM Level mikro yang sudah dimulai pada awal Juli baru dijanjikan mendapatkan bantuan cair pada minggu depan dan beberapa hal lain, menjadi pertanda bahwa treatment mandiri belum didukung sepenuhnya oleh pemerintah.Â
Supplay Chain sejak hulu hingga hilir dalam proses treatment pemerintah masih banyak kekurangan sana sini.Â
Perlu kemauan serius dan komitmen penuh dari pemerintah. Apapun nama program penanganan pemerintah, yang paling penting adalah strategis jitu yang bisa diterapkan pemerintah dan bisa dilakukan masyarakat.
Menurut hemat penulis, strategi yang bisa dilakukan dalam hal tracing adalah melakukan penelusuran hingga kontak orang ke-3 dari kasus terkonfirmasi positif. Misalnya A terkonfirmasi positif covid-19, bila A telah melakukan kontak dengan B dan B telah kontak langsung dengan C maka si C tersebut perlu ditelusuri dan dilakukan testing di tempat.Â
Vaksinasi agresif hingga sistem jemput bola yang dilakukan oleh pemerintah perlu didukung semua pihak. Bantuan Sosial bagi ISOMAN dan masyarakat terdampak harus tepat waktu. Upgrade fasilitas layanan melalui pengendalian ambulance, tempat Isolasi Komordbid, hingga pembangunan Kamp perlu segera dilakukan pemerintah agar korban jatuh tidak banyak.
Walhasil untuk menangani pandemic covid-19 ini perlu sinergisitas bersama antara masyarakat dan pemerintah. Tanpa strategi jitu dan sinergi yang kuat, sulit rasanya lebaran tahun depan bisa mudik kampung halaman dan bersalam salaman lagi.
Menuju PPKM Level 0.
Salam Sehat, tentunya!.