Sebelum ke pengertian tentang sosiologi komunikasi sebaiknya kita paham juga arti dari komunikasi dan sosiologi itu sendiri, walaupun komunikasi dan sosiologi itu saling berkaitan. Komunikasi menurut Everett M. Rogers di dalam pengertiannya bisa diartikan sebagai salah satu proses, dimana ada suatu ide yang dialihkan dari sebuah sumber.Â
Berasal dari sumber satu ke penerima lain atau lebih, dengan maksud dan tujuan untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan sosiologi menurut Emile Durkheim adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.
Sosiologi komunikasi adalah ilmu untuk mempelajari atau memahami hubungan timbal balik antara media massa dengan masyarakat. Sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan yang memengaruhi antara pelaku individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok (Soekanto, 2013).Â
Sosiologi komunikasi kerap digunakan atau sering digunakan untuk mengetahui dampak dari penggunaan media massa dalam pembentukan mentalitas bangsa, dalam hubungan masyarakat dengan lembaga-lembaga sosial, dan juga dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan.
Sosiologi komunikasi juga bersentuhan atau berkaitan dengan teknologi telematika, komunikasi (proses dan interaksi sosial), budaya serta bidang-bidang yang lainnya juga. Aspek-aspek sosiologi komunikasi merupakan aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi, yang dimana merupakan aspek dominan atau penting di dalam kehidupan manusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitas. Selain memiliki aspek aspek, sosiologi komunikasi juga memiliki beberapa objek kajian lainnya seperti media massa, media sosial, budaya popular, teknologi informasi dan komunikasi, serta interaksi sosial.
Media massa masih berkaitan dengan sosiologi komunikasi. Kita juga harus paham dulu apa pengertian dari media massa itu sendiri, menurut Cangara (2002) media massa merupakan suatu alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan menggunakan alat komunikasi mekanis dari sumber pesan ke penerima pesan atau khalayak umum.Â
Alat mekanis komunikasi yang dimaksud oleh Cangara adalah berbagai media massa yang ada di masyarakat seperti surat kabar, televisi, radio, hingga film. Media massa, yang biasa disebut masyarakat dengan media, merupakan istilah yang digunakan sejak tahun 1920-an untuk mengidentifikasi berbagai media atau pers.
Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 seperti yang sedang kita semua alami saat ini. Media massa menjadi peranan yang penting dalam hal menyampaikan informasi tentang virus Covid-19 dari satu orang ke orang yang lainnya. Walaupun media massa bisa diartikan sama seperti dua sisi mata pisau, satu sisi itu positif jika dipergunakan dengan baik dan disisi yang lainnya bisa menjadi negatif apabila berita atau informasi yang disebarkan merupakan berita yang hoax atau palsu.