Mohon tunggu...
Nanda Fadilah
Nanda Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menulis bukan hanya tentang kata-kata, tapi tentang mengungkapkan ketulusan hati yang dapat mempengaruhi dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia di Tengah Tantangan Global: Aliansi Mata Uang BRICS sebagai Alternatif atau Ancaman?

19 April 2023   00:22 Diperbarui: 19 April 2023   00:38 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemimpin negara yang tergabung dalam forum BRICS dalam KTT ke-14 di China yang juga diselenggarakan secara daring pada 22 Juni 2022. (Sumber: brics2022 via KOMPASTV.COM)

1. Potensi penurunan daya saing.

Jika nilai tukar mata uang BRICS lebih tinggi dari rupiah, hal ini dapat mengurangi daya saing produk-produk Indonesia di pasar internasional.

2. Risiko kebijakan moneter yang tidak selaras.

Setiap negara anggota BRICS memiliki kebijakan moneter dan fiskal yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakselarasan kebijakan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.

3. Pengaruh negatif dari negara anggota BRICS yang lain.

Indonesia harus mempertimbangkan pengaruh dari negara anggota BRICS yang lain terhadap kebijakan ekonomi dan politik Indonesia.

Secara keseluruhan, bergabung dengan mata uang BRICS dapat memberikan beberapa manfaat bagi Indonesia dalam jangka panjang.

Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung, Indonesia perlu mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut dan memastikan bahwa kepentingan ekonomi dan politik Indonesia terlindungi.

Sumber:

 "The BRICS countries: Challenges and Opportunities for the US and the Global Economy," Congressional Research Service, 11 Desember 2014, https://fas.org/sgp/crs/row/R43838.pdf

"Will BRICS countries introduce a new global currency?" China Daily, 10 November 2014, http://www.chinadaily.com.cn/business/2014-11/10/content_18885261.htm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun