Terlepas dari perbedaan ritual keagamaan, makanan sehari-hari, kebiasaan belajar, pengalaman ini tak hanya mengajarkan saya pada toleransi. Nyatanya, saya menemukan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan.
Makna
Kebersamaan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq bersama para santri membuka mata saya pada indahnya keberagaman umat beragama di Indonesia.Â
Menyaksikan pengajian yang disertai semangat luar biasa, dan hormat pada para pendahulu menyadarkan saya bahwa walau berbeda keyakinan, fondasi dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi bersama selalu sama. Kami diterima dengan tangan terbuka; kami pun mengakhiri pengalaman ini dengan hati yang penuh.
Kita memang berbeda. Namun justru karena itu, kita bisa belajar dari satu sama lain. Pengalaman imersif 3 hari ini telah mengubah cara pandang saya tentang dunia sekitar. Tak perlu membandingkan diri dengan orang negara lain; bahkan, mungkin dengan teman sebelah rumah pun tak kenal.
Terkadang, kita membayangkan hal-hal yang salah tentang Pondok Pesantren. Dalam realita, mereka tak berbeda jauh dengan kita yang bersekolah di SMA, SMK, atau pun lainnya. Mereka jauh lebih berpengalaman, bahkan, dalam berbagai aspek kehidupan yang tak kita miliki di perkotaan.
Mengutip kembali pesan yang terpampang pada gedung tempat kami tinggal, "Pendidikan bukanlah pintu untuk mencari uang, tapi yakinlah orang yang berilmu pasti akan dicari uang."
Pondok Pesantren Al-Ittifaq adalah tempat yang istimewa. Saya sungguh percaya bahwa bila cara pandang itu kita jalankan bersama, dunia ini akan semakin indah, dipenuhi orang-orang seperti para santri santriwati yang begitu murah hati di Al-Ittifaq
Keberagaman menjadi harta terpendam yang hanya menunggu tuk digali bangsa Indonesia. Ketika bangsa Indonesia sudah siap nantinya, bersama-sama kita akan menyadari, bahwa keberagaman hanyalah ketidaktahuan pada hal yang belum familiar.Â