Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah pesta olahraga nasional terbesar yang diikuti semua provinsi di negeri ini. Siapa pun tuan rumahnya, tentu merasa bangga dan akan menjadi pemilik rumah yang baik bagi tamu-tamunya dengan jamuan yang istimewa.
Begitu pula di tahun 2021 ini, dimana rasa bangga dan bahagia dirasakan masyarakat Papua karena menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan PON XX. Maka, kehormatan dan kepercayaan yang diamanahkan pemerintah kepada Papua tidak disia-siakan bahkan mereka menyambutnya dengan penuh suka cita sebagai bentuk pengakuan negara terhadap masyarakat Papua.
Awalnya kita semua was-was ketika menjelang dilaksanakannya PON XX 2021 di Papua, karena sedang gencar-gencarnya provokasi-provokasi dan pemberontakan dilakukan oleh KKB disana. Namun sebagaimana kita saksikan bersama, hal itu tidak mempengaruhi jalannya pelaksanaan PON. Artinya, PON XX Papua 2021 berjalan aman dan sukses.
Hal itu tidak terlepas dari keberhasilan aparat keamanan TNI dan Polri yang didukung seluruh komponen masyarakat Papua dapat menjaga keamanan hingga sejak persiapan sampai penutupan PON XX di Bumi Cenderawasih tersebut berjalan aman dari gangguan keamanan.
Namun selain itu perlu dicatat juga fakta-fakta dampak perekonomian di Papua, khususnya memberikan dampak ekonomi yang luar biasa kepada masyarakat Papua karena terjadi aliran uang masuk dan menggerakkan aktivitas produktif seperti pasar, baik pasar barang maupun pasar jasa.
Terhadap perputaran uang yang tinggi tersebut tentu saja disebabkan dengan hadirnya kontingen dari 34 provinsi yang terdiri dari 6.116 atlet tamu dan 923 atlet tuan rumah Papua sendiri dan didampingi 3.000 orang pelatih.
Bahkan, kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memperkirakan penyelenggaraan PON XX di Papua membawa peningkatan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB sebesar Rp950 miliar--Rp1,5 triliun atau 0,7-1,10 persen dasar Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2020.
Dilansir dari berbagai media, Naek Tigor Sinaga selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mengatakan bahwa sektor yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor konstruksi dengan peningkatan Rp778 miliar-Rp926 miliar atau 4,2-5,0 persen. Dampaknya langsung dirasakan oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran.
Kemudian, pedagang UMKM yang turut berpartisipasi dalam PON XX yang digelar di empat klaster yaitu Kabupaten/Kota Jayapura, Merauke dan Mimika tersebut diprakirakan mengalami peningkatan omset hingga 60 persen.
Sektor perdagangan diprakirakan mengalami peningkatan sebesar Rp52 miliar--Rp105 miliar, dimana sektor transportasi dan pergudangan diperkirakan mengalami peningkatan sebesar Rp71 miliar-Rp110 miliar atau 1,94 persen pada 2021 yang didorong oleh peningkatan kuantitas maupun harga tiket pesawat.
Selain itu saya melihat, dampak perekonomian akan berjalan jangka panjang jika ada inisiatif dari pemerintah daerah dalam memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun untuk membuat agenda-agenda lain pada masa mendatang, misalnya memunculkan agenda nasional, bahkan internasional yang mendatangkan efek ekonomi.