Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Hujan

5 Januari 2024   15:15 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di senja tepi, tetesan air melodi membasahi 

Dimana tanah datar menyisakan jejak semu

Tempat bergelut anak hujan menari di atas lengkungan daun

Menangkapi butiran kering melambai

Gemericik kecil, seperti bisikan lembut

Berpamitan mendekap erat bumi

Mereka bercerita rahasia awan

Jejak jingga di langit merayu

Pelukis cakrawala, anak hujan berbisik 

Puisi diam, di hati yang sunyi

Anak hujan, titisan embun dari langit

Menari di atas genting, membawa ketenangan

Mengusap wajah bumi perlahan basah

Penuh berkabut, menghidu aroma petrikor

Di setiap tetes, ada drama rintik kenangan

Menyapa bunga, menggerakkan dedaunan

Anila berpelukan rindu saat senja tiba

Merengkuh anak hujan, penyemangat dalam sepi 

Anak hujan menemani setiap keresahan atma yang terpendam

Membawa kesejukan, membasahi hati

Melembabkan pori yang mengering pucat

Menyelamatkan kerontang, mendatangkan sebongkah berlian


05 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun