Di kampung halaman
Rindu menyapa tiap sudut
Peluk hangat kenangan
Dalam bait puisi yang terlukis
Dalam senja senyap
Kampung halaman terpanggil
Rindu merayap menjalari sukma
Menelusuri jalan setapak sambil menghitung teratak
Rintik sendu jatuh, takkala dedaunan menguning berguguran semakin menyentuh
Peluk bumi dengan lembut, bersedekap mesra
Puisi malam merintih, teringat rumah yang sudah lama ditinggalkan
Dalam sepi, hati tersendu menatap kosong
Di gerimis hujan lembut, angan tak jua padu
Rindu memisahkan kabut, membisikkan hangat
Rindu kampung halaman, rindu suasana senja dan alam yang menari
Mengais kenangan di setiap tetes, membius asa
Meronta jiwa mengacak hati yang resah
Aku rindu pulang, menikmati hasil panen tiba, padi, jagung dan kacang kedelai hasil memacul di ladang
Senyum merebak menggelinding pundi-pundi membongkah
Rindu bertautan, saat manik mata menangkap gerah
Bertemu kesayangan, dalam pelukan rintik sendu
Aceh, 8 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H