Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lara Tak Kunjung Usai

1 November 2023   14:05 Diperbarui: 1 November 2023   20:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lara yang mendalam tak kunjung usai

Seperti gelombang yang tak pernah berhenti

Meski malam gelap terus memecah karang

Kelam pekat bukan suatu alasan

Mencari lentera di tengah gemuruh

Melawan dingin melewati ujung bebatuan

Kembara usang ia bertebaran serpihan mozaik

Unik menatap lekat dan meraih semu

Siluet membias lurus

Meninggalkan garis hitam

Di dalam duka yang tak pernah berakhir

Di sudut ruang menunggumu mengerang 

Memerih tak teraba konon penuh rasa

Detak jantung terpapar di monitor hijau muda

Berlabel garis merah pertanda alarm

Masih berdiam menantimu dalam kamar redup

Membisikkan pecut garis senyum

Ada kekuatan yang tumbuh dalam hati

Kita terus bertahan di jalan sulit

Rumit di tikungan pertajam haluan

Tak peduli udara menguap

Menemani di pojok sendu menghitung detik-detik berlalu

Akankah waktu mengait temu

Menyendiri dalam diam berkelindan

Menahan lara di ujung nafas

Garis takdir memberati langkah

Berjalan tertatih menapaki diri

Bersimpuh dalam diam melangit doa

Membasuh luka tepian tanpa jejak parut

Tak kunjung mengering jua

Pertanda batin terus bertanya

Sebab dalam kesabaran

Kita menemukan harapan

Mungkin lara tak pernah benar-benar pergi

Rindu merintih pada sujud malam

Dialog pada sang pencipta

Merayu bersedekap

Meminta petunjuk menangkup kedua tangan 

Dalam raga sejiwa

Dengan hati yang kuat dan tekad yang tulus

Lara menjadi bagian kisah tiada akhir

1 November 2023
Bambu Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun