Dwiki baru bisa bernafas lega.
"Beruntung hari ini, Dwiki bebas dari hukuman sekolah," gumamnya dalam hati seraya cengengesan memperlihatkan barisan gigi putih.
Dwiki tak dapat memaafkan diri, sekiranya emak dan bapak tau tentang anaknya yang kerap kena hukuman di sekolah.Â
"Kenapa, sih? Dwiki telat terus ... telaatt teruus?" sesalnya geram.Â
"Dwiki harus berubah ... Dwiki harus berubah," janjinya dalam hati.
Hari itu saat ujian akhir Dwiki berpesan, "Mak besok Dwiki ujian, bangunkan cepat ya?"
Emaknya dengan semangat membara, membangunkan Dwiki sampai rusuh serumah.
 Dwiki belum bangun juga hanya menyahuti terus.
"Dwiikiii ... Dwikiii," panggil mak dengan suara tinggi.
"iya, Ma bentar lagi ... iya mak lima menit lagi." suara teriakan dari dalam kamar tak kalah nyaring.
Gitu seterusnya, Maknya dijadikan alarm hidup.