Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelukan Renta

9 Februari 2023   18:14 Diperbarui: 9 Februari 2023   18:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa menang di keheningan 

Sebalik perjalanan sunyi menyusuri jalan setapak

Berhenti sejenak melepaskan penat

Membuka cerita

Mengenang senyuman terlintas di benak

Kini hanya tersisa

Raga usang tak bernilai

Garis-garis kerutan di tangan mulai kontras

Pertanda alarm mulai mendekat

Temani aku, nak!

Menuju alam keabadian

Hangatkan suasana, beri senyuman batin

Menjagai rasa bak gula-gula

Walaupun napas tinggal sejengkal, masih menjemput semangat dan harapan.

Pelukan renta meninggalkan jejak kenangan

Bayangan manis masa kecilku dan kamu

Menyusup dan bersemayang 

Ilustrasi lekat dan ronta

Takkala itu bocah berlarian dengan kaki telanjang, dan bersorak sorai

Mengejar kupu-kupu nan elok paras

Bukan ulat menggelitik

Saat berubah siklus dalam rumah kepompong

Begitulah perputaran hidup dari awal hingga tunai

Perjalanan berakhir di bumi, menangis tak jua reda.

Napas tercekat di kanal tersengal-sengal memburu. 

Ada yang berkisah tertinggal tak jua berucap. 

Mulut kelu membisu, hanya bola pendar berurai menatap

Renta itu mulia

Siapa bilang renta hanya menyisakan 

prahara

Pelankan suaramu, nak! jangan buat kegaduhan

Nikmati rasa perih, hargai kepergian dan renungi perpisahan

Karena renta itu ...

Deburan ombak pun tak berkesan

Desauan angin menggigit belulang

Renta semakin kuyu

Renta semakin peka

Renta ingin ditemani berbagi uluran berdampingan

Renta dalam untaian permata

Ketika berdamai dengan hati

Aku rindu sandaran teduhmu

Bireuen, 9 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun