Semusim berganti meluruhkan putik kemuning melambaikan dedaunannyaÂ
Aku terkesiap hingga menyadarkan perasaan gemuruh rindu pada kicauan burung dan hembusan semilir bayu
Terlintas masa kanakmu menggemaskan begitu melekat dalam memori
Takkala kegembiraan merasuki jiwa yang telah lama menciut, kau singgah menyirami kesejukan sesaat
Kini kau telah melewati garis ambang batas mencari jati diri
Hingga tujuh purnama berharap temu kembali
Tidakkah menyadari kerinduan, tatapan mata elangmu menyiratkan hantaran pesan kegusaran hati
Tiada meminta lebih padamu hanya senyum kebahagiaan membuat bertahan hidup
Senyumlah belahan jiwa, bersamamu menantikan secercah sinar di ufuk timur
Doa melangit menghantarkan gerbang kedewasaan menuju kemuliaan  hidup bermartabat