Namun, kuredakan amarah ini dengan menahan emosi yang membuncah hebat. Tak bisa berkata-kata hanya penyesalan tiada terhingga, sebuah kesedihan tak bisa kuuraikan dan harus tetap tegar. Aku melepaskan kehilangan barang kesayanganku.
"Ayo, singkirkan barang itu dari hadapan ibu!" Jangan kau nampakkan lagi. Terganjal rasa sakit hati mengingatnya. Aku lebih banyak diam melawan keresahan hati dan rasa sakit teramat dalam. Aku menekan diri tentang perasaanku untuk menjaga perasaannya.
3. Saat anak berkata ahh! atau nada intonasi bicara sedikit meninggi. Ibu akan diam tanpa protes. Bukan berarti takut sama si anak atau membenarkan tingkah anak yang sudah kurang sopan terhadap ibunya. Si ibu nelangsa, menghayati perasaan sedihnya. Paling berucap dalam hati," tega sekali kau, Nak! melukai hati ibumu.
Semoga cepat sadar kau, Nak!" Sang ibu akan menepis semua perasaan perih teramat dalam dengan menghibur dirinya, atau diam mengalah. Berbicara dan berdebat tidak akan ada akhirnya, yang ada sakit dada, degup jantung berenti, bahkan stroke mendadak. Seorang ibu tanpa reaksi, dia hanya menitikkan air mata pilu tak boleh ada yang tau.
Konflik batin ini hanya disimpan dalam hati. Jangan pernah berkata kasar atau dengan nada tinggi terhadap ibumu. Setetes airmatanya sangat berharga buat kalian. Dia tidak meminta harta yang berlimpah, tapi buatlah sang ibu tersenyum setiap detik, menit atau setiap hari kapan kalian sempat. Hati ibu seluas samudra, meski kau bersalah Nak, selalu ada kata maaf darinya.
4. Seorang ibu akan memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Dia hanya mementingkan kebutuhan anaknya. Kalau dulu beli parfum branded seharga dua ratus ribu, sekarang berubah menjadi 20 ribu. Angka nolnya tercecer pecah di jalan. Demi kalian si buah hatinya, dia rela mengorbankan semuanya.Â
Seorang ibu tidak pernah lagi membeli baju baru bahkan saat lebaran sekalipun dengan dalih masih banyak baju-baju lama. Kenapa? hanya untuk memenuhi kebutuhan si anak hingga dia merasa bahagia melihat anaknya tersenyum. Si ibu akan berbohong dengan nalurinya sendiri, sesuatu tidak penting mengikuti fashionable, utamakan kebutuhan anak-anaknya.
5. Saat anaknya sakit si ibu tidak pernah tidur nyenyak bahkan begadang untuk merawat anaknya, meskipun saat dia sakit semua harus dirawatnya sendiri tanpa ada yang peduli. Alih-alih suami mau berbagi tugas, hingga leluasa ruang gerak si ibu dapat rehat sejenak, melepaskan rasa penat yang teramat lelah seharian.
Pekerjaan si ibu multi job, sebagai baby sister, perawat pribadi, pembantu terhormat merangkap chef dan terakhir jadi nyonyah dan lain-lain, mungkin netizen tahu sendiri, job apalagi yang disandang si ibu. Luar biasa, yah?Â
Lalu, pekerjaan rumah pun menanti dan bagi si ibu karir harus membagi waktu supaya tugas-tugasnya tidak keteteran dan kena teguran.
Di sini nampak jelas saat si ibu berdalih, mengatakan tidak lelah, sengaja memperlihatkan senyum bahagia, walaupun pada kenyataannya berbeda. Terlihat ketika si ibu merebahkan kepalanya di bantal, tak lama kemudian terdengar sayup-sayup dengkuran halus yang mencapai klimaks.