Sandaran hatiku di dahanmu
Kian merapuh bijak usang
Aku tak mampu menitik lagi
Kering sudah
Desember mengharu biru
Adakah secercah harapan di antara celah dedaunan
Mengintipku
Memberikan senyuman
Aku melangkahkan gontai menurut kata hati
Semrawut tiada jejak tapalmu
Diam membisu
Desember pelik membatin
Tanpa jeda bergelar nama
Sebuah aroma cinta tanpa rengkuhan
Tak pelak geliatnya ragu
Tutur rindu hanya hembusan kata
Tanpa rangka apalagi bermakna
Kepiawaian dalam bayang
Merekam jejakmu
Selamat tinggal Desember
Temui aku di Januari dalam sengketa rindu
Kenangan Juli telah usai dalam baharu tanpa seteru
Detik-detik hitungan winduÂ
Izinkan aku bersemanyam di detak aortamu.
Bireuen, 27 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H