Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kisah Menegangkan Dengan Pre-Eklampsia

19 November 2021   06:00 Diperbarui: 19 November 2021   06:40 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Author akan menyampaikan sebuah kisah menegangkan ini dari seorang teman yang meminta bantuan author untuk mengirimkan ke Group Komunitas. Membagikan sebuah kisah yang tak pernah bisa dilupakan sepanjang hayatnya. 

Aku tidak bisa menolak tawaran mba ini dengan pertimbangan sesuatu yang bermanfaat buat pembaca lainnya, sekaligus ada yang perlu diasah-asah, golok kali yah!

*****

Beginilah kisahnya wahai pembaca yang budiman, Saya seorang ibu dengan 3 orang anak. Anak pertama saya perempuan berusia 16 tahun, Anak kedua laki-laki berusia 12 tahun dan yang ketiga seorang anak perempuan yang masih berusia 3 tahun. Saya ingin berbagi pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Ya, saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman melahirkan anak yang ketiga. 

Saya menjaga jarak kehamilan dengan melakukan suntik KB per 3 bulan selama ini. Nah, suatu hari saya merasakan kenaikan berat badan yang bertambah secara drastis dan kulit pun banyak fleknya, lalu saya coba-coba berhenti KB dan memakai metode kalender

Ternyata setelah beberapa bulan, terasa mual-mual dan saya pun mengira itu hal yang wajar karena mempunyai riwayat maag yang sering kambuh. Namun, setelah 1 minggu hal itu tetap berlanjut hingga saya curiga dan memberanikan diri untuk membeli alat test kehamilan.

Setelah dicoba keesokan paginya, jreeng ... jreeng ada 2 garis merah muda terlihat masih samar, meskipun masih agak ragu hingga menunggu sampai 1 minggu kemudian baru memeriksakan diri  ke bidan terdekat.

Setelah diperiksa dengan seksama terbukti jelas saya positif hamil sudah 6 minggu. Lalu saya ceritakan kepada semua anggota keluarga dan mereka menyambut gembira. 

Pada waktu kehamilan berumur 6 bulan sang suami mengalami sakit usus buntu dan harus segera dioperasi. Dengan menggunakan BPJS, saya menungguin suami di rumah sakit bersama Bude.

Hal ini dikarenakan Ibu saya harus menemani anak-anak dirumah. Setelah 4 hari rawat nginap di rumah sakit, suami pun diperbolehkan pulang kerumah oleh dokternya.

Pada masa penyembuhan otomatis suami menganggur kurang lebih 1 Bulan karena tidak bisa bekerja berat. Terpaksa saya harus menggantikan susu hamil dengan minum susu kedelai saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun