Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kembar Identik

16 November 2021   18:00 Diperbarui: 16 November 2021   18:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang teman, aku mengenalnya lewat tulisan di sebuah group Komunitas. Di sana Author sering merespon berbagai tulisan walau hanya sekedar menyapa. Dia pun me-request bahasan kesehatan reproduksi tentang kehamilan kembar, nantinya akan Author beri ulasan sedikit menurut pemahaman ilmu yang di-combin dengan riset-riset terkini.

Wahai pembaca yang budiman, sebelumnya kita ketahui bahwa mengalami kehamilan kembar itu pasti sangat menyenangkan. Meskipun saat hamil bawaannya luar biasa berat, ya netizen. Kembar dua aja berat apalagi kembar tiga, empat dan seterusnya.

Temanku pernah bercerita bahwa saat dia hamil kembar sangat kepayahan beraktifitas layaknya "mager" (malas gerak). Terutama pada usia kehamilan menjelang lahiran bayi.

Pada waktu tidur seringkali merasa gelisah, tidak nyaman terlentang pun susah, mau menyamping  terasa berat, alhasil saat tidur miring mesti dibantu sokongan perut buncitnya.

Kewalahan bagi kita yang melihatnya apalagi merasakan penyulit kehamilan. Ibu dengan kondisi demikian butuh pemantauan extra ketat mengenai kehamilan kembar di bawah pengawasan dokter SpOG.

Kita membayangkan seseorang akan mendapatkan si buah hati dengan kembar dua atau tiga. Bayi mungil yang cantik dan lucu, mempunyai kemiripan yang sama atau tidak, sangat membahagiakan. Ibu yang mempunyai anak kembar menantang banget, laksana seorang pejuang yang hebat.

Kalau lebih dari itu Author sudah tak mampu lagi untuk membahasnya pada netizen. Ada yang hamil panca sampai sapta. Setahuku kembar banyak itu udah ikut campur teknologi atau program eksperimen manusia yang ahli di bidang tersebut.

Kesulitan dan rasa sakit tergantikan dengan hadirnya bayi-bayi mungil gemesin di hati, walaupun merawatnya membutuhkan tenaga ekstra, duh repotnya! kebayang nggak, ya? 

Jenis kembar ada yang identik dan non identik, yang identik itu macam copy paste tercetak serupa.  Jenis kelaminnya sama, wajahnya bak pinang dibelah dua, konon DNA (deoxyribonucleic acid) pun sama, golongan darah dan semua persis sama. Mereka itu satu plasenta dengan dua tali pusat bayi.

Kebayang nggak, gimana satu rahim didiami oleh bayi kembar berdesak-desakan di dalamnya. Maka bayi kembar itu sangat jarang lahir dengan cukup bulan. Bahkan kebanyaan lahir prematur disebabkan oleh faktor ruang di dalam rahim yang tidak sesuai proporsinya.

Kembar identik terjadi ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur . Satu sel telur yang dibuahi tersebut, kemudian membelah diri menjadi dua dan menghasilkan gen atau DNA yang sama, demikian dilansir dari alodokter.

Kehamilan kembar terjadi apabila satu sel telur matang (ovum) dibuahi oleh satu sel sperma. Sel telur akan membelah dua, di mana masing-masing akan berkembang menjadi bakal bayi kembar, sedangkan kembar non identik terjadi karena lepasnya dua sel telur atau lebih yang dibuahi oleh setiap sel sperma, sehingga pembentukan janin bisa saja berbeda jenis kelamin dan dengan paras berbeda pula.

Keduanya tidak mempunyai kemiripan, di dalam rahim pun mereka masing-masing memiliki plasenta sendiri. Istilahnya dua bayi dengan dua plasenta lalu kemiripan pun berbeda. Yah, sangat berbeda seperti bumi dan langit!

Jika peluang mendapatkan anak kembar cenderung dipengaruhi oleh faktor keturunan dan hormon estrogen yang berlebih. Rata-rata sel telur pada umumnya hanya terlepas satu setiap bulannya, kemungkinan juga ada beberapa sel telur yang siap lepas untuk dibuahi.

Mengenai jenis kelamin yang diidamkan oleh pasangan, beberapa keluarga sangat mendambakan lahirnya seorang anak laki-laki atau perempuan. Begitu pentingnya kehadiran gender yang diinginkan menambah marwah keluarga tersebut.

Saran author jauh-jauh hari sebelum hamil mesti adanya sebuah perencanaan yang matang. Jika ingin mendapatkan anak lelaki maka cenderung menghadirkan suasana basa di area persinggahan sel sperma yang akan bertemu sel telur, saat penetrasi upayakan masuk yang jauh ke dalam. 

Koitus dilakukan saat puncak masa subur hari ke 14 dari siklus haid 28 hari. Kalau mengenai tanggal masa subur bisa dihitung sendiri ya netizen! Sel telur hanya mampu bertahan hidup 1x 24 jam. Kesempatan ini justru merupakan salah satu faktor peluang untuk mendapatkan anak lelaki di saat puncak masa subur.

Hal ini ada kaitan erat dengan kromosom sperma X dan Y. Kromosom X gerakannya lambat cenderung bertahan hidup lebih lama. Kromosom Y gerakannya lincah, gesit namun cepat mati. Begitu kira-kira gambaran pemahaman kita.

Keunggulannya lebih cepat pergerakannya dan lebih lincah, walaupun cepat musnah. Kromosom benih laki-laki Y akan secepat kilat mendapatkan sel telur XX, misal  koitusnya di masa pelepasan sel  telur tentunya akan bertemu dengan kromosom Y yang lebih gesit dan lincah. Nah, ini akan menghasilkan kromosom XY yaitu calon janin lelaki. Penentuan jenis kelamin bisa dalam waktu 12 jam.

Namun, kalau menginginkan adanya anak perempuan, ciptakan suasana asam di area tempat persinggahan sperma, bisa koitus 2 hari setelah haid dan sebelum puncak subur atau ovulasi, kenapa demikian?

Karena kromosom Y si ligat yang super cepat itu akan terlebih dulu musnah sebelum keluarnya sel telur (masa ovulasi) dengan demikian otomatis  peluang yang akan bertemu dengan sel telur ada di kromosom X. Sperma kromosom  X bertemu dengan sel telur akan menghasilkan  XX, inilah kromosom jenis kelamin wanita.

Pada hakikatnya, semua berpulang pada kehendak Allah yang menentukan rencana manusia ini. Jangan berkecil hati bila belum sesuai dengan harapan. Mau diberikan anak lelaki atau anak perempuan sama saja yang penting sehat dan menjadi kebanggaan keluarga. Aamiin!

Oke, Sahabat Kompasiana hanya itu yang dapat aku jelasin versi Author, seandainya mau lebih detail browsing di internet, ya! Semoga berkenan berbagi pengalaman bersama si kembarnya,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun