Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ada Mistik di Rumahku

30 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 1 November 2021   01:01 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah pedesaan terdapat keluarga yang mendiami rumah megah bak istana, sebagai warisan kakek buyut suaminya. Peninggalan leluhur yang dihibahkan untuk sang suami sebagai anak tunggal dalam keluarga. 

Terlihat pemandangan seram dari rumah tua itu, dengan di kelilingi pokok randu dan pohon kenanga menjulang tinggi. Suasana lengang menambah aura mistik layaknya tampilan di film horor. 

Setiap magrib menjelang malam tak ada yang berani melewati jalanan di samping rumah, menurut mereka ada yang bergelantungan di kedua jenis pohon, yang konon sudah berusia sangat tua. Namun, jika terdesak sekali barulah ada aktivitas meramaikan jalan buntu tersebut.

Rumah terlihat sepi dan semakin angker, tak yana aku bisa merasakan kehadiran sesuatu yang halus dan gaib. Setiap malam dalam mimpi seperti ada yang mengiang-ngiang dan mendatangi sayup-sayup bisikan itu.

Setiap aku keluar menuju dapur seolah ada yang mengawasi gerak gerik dan tindak tandukku.

 "Terkadang aku berkata lirih, siapapun kamu jangan pernah gangguin diriku, justru sebaliknya mari berteman."

Awal mula kurasakan keanehan secara bersamaan saat baru pulang kerumah, terasa meremang dan angker. Kadang di kamar tidur penampakan bantal berguling-guling tanpa ada yang menyentuhnya. Seringkali di saat aku sendirian seperti ada yang berderit di atas kasur, layaknya orang tidur yang sedang gelisah.

Aku pernah menceritakan pada suami, eeiihh... malah diketawain.

"Sayang, kamu kebanyaan makanan berlemak. Coba periksa kolestrol dan tensimu, barangkali udah nggak stabil." Ia malah mengetawain isterinya yang sedang ketakutan.

"Ampun, dah!"

Sudah kami coba memanggil orang pintar untuk mencari tau ada apa sesungguhnya. Malam itu seorang paranormal masih muda kenalan sodara, datang untuk memanggil roh-roh jahat berada di sekitar rumah. Ritual yang lumayan menarik perhatian. Cara dia duduk bersila dengan membaca lafadz doa-doa, lalu seperti berdialog dengan makhluk gaib. 

Lantas, paranormal itu meminta satu botol ukuran sedang untuk memasukkan makhlus halus yang dipanggil ke dalam botol, lalu ditutup dan dikubur di belakang rumah.

Lama tak pernah lagi terlintas sosok gaib dalam benakku. Namun, malam itu saat sang anak demam panas, aku merasakan aura yang lain seperti ada bisikan halus.

Demam anakku semakin parah dan harus dirawat di rumah sakit bagian anak. Sejak itu aku baru tau dan percaya sesuatu yang gaib nyata kualami. Sebelum si anak sakit, siang itu aku baca majalah misteri tentang hal-hal gaib, aku paling suka sesuatu yang misteri. 

Mungkinkah perasaanku terbawa-bawa dalam mimpi yah. Sesungguhnya, setelah kejadian itu aku mengumpulkan seluruh majalah dan buku-buku tentang makhluk gaib untuk membuangnya dengan membakar semua di tong sampah. 

Menurut yang aku ketahui, apabila membayangkan makhluk gaib itu ada, ya! Emang ada, di sekitar kita sedang memperhatikan tingkah laku dan apa yang sedang kita pikirkan. Namun, bila kita tidak mengingatnya, dia pun seolah tak ada di sekitar kita. 

Kesimpulannya kalau ingin tenang, konon jangan pernah menyebut namanya, makhluk itu akan kegirangan dan tidak mau lepas lagi.

Pesanku buat ibu muda yang mempunyai anak kecil, jauhkan diri dari bacaan misteri apalagi bersekutu dengannya. Dia tidak akan segan-segan merebut harta atau keluarga tercinta anda.

Baiknya buku-buku bertema keagamaan dan kebaikan, Alquran dan ayat-ayat suci pendek. Hindari membawa benda-benda yang disukai setan atau para jin. 

Aku selalu dimodalin seulas bawang putih, kadang paku atau gunting yang kutaruh di bawah bantal ataupun dekat bayiku, sesuai titah emak, tidak boleh dibantah.

Pernah kawanku mengajak ke tempat orang pintar, sampai menunggu antrian lama diperiksa satu persatu. Dia memeriksa seluruh aliran darahku dari ujung rambut ke ujung kaki, dengan meraba lalu melafadz ayat-ayat yang aku sendiri kurang memahaminya.

Wahh, ibu terkena penyakit ginjal, asam urat dan lever," sebut si orang pintar tuh. Aku diam saja, berusaha memaknai kata-kata orang itu. Dari mana mbah dukun tau penyakitku, sementara setiap ciri-ciri keluhan, tak ada satu pun yang kualamin. 

"Huft ... !" kebayang nggak netizen ketika ada orang sok pintar ngaku-ngaku bisa ngobatin penyakit

"Ibu harus minum daun jambu delima merekah," imbuhnya dengan meyakinkanku. Aku hanya menatap bola matanya lalu tersenyum, dalam hatiku bertanya-tanya. Kemudian aku meminum air jus daun jambu delima merekah yang disajikan dalam gelas penuh. Terasa sepat dan agak pahit sedikit, tetapi aku menelannya secara bergegas.

"Mba linda." 

Dia memanggilku sambil menjelaskan penyakit yang kuderita dan ingin meminta persetujuan untuk mendatangi rumah kami. Dia akan mencari sebab sakitku, apakah ada hubungannya dengan kondisi rumahku yang angker.  

"Hii, hii ... ngeri, ya?" Aku mematung sejenak.

Namun, otakku terus berpikir jikalau orang ini tidak ada endusan modus. Buat apa dia mau datang ke rumahku, oohh ... jangan-jangan dia mau menaruh bungkusan atau sesuatu seperti kebiasaan dukun. Menyesal aku mau diajak teman, hampir saja aku mengiyakan saat dia meminta datang kerumahku.

Kebiasaan dari turun temurun melekat erat pada instingku, apabila dia mendatangi rumah calon pasien, maka pasien tu sudah termasuk dalam pengawasan. Tentunya kita tidak bisa lagi lepas dari genggamannya.

"Iya, mbah, nanti aku tanyakan dulu sama suamiku. Bagamana keputusannya akan segera  kukabari, mbah." Aku sudah tidak setuju kalau dia mau datang kerumah. Semua akan rumit macam kita sudah buat kontrak perjanjian.

Duh menyesal aku mengikuti saran temanku, ya netizen. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mempercayai lagi hal begituan, macam dibodohin, hiks ... hiks.

Beruntungnya aku tidak menerima permintaan mbah dukun itu. Dia ingin berkunjung kerumah sekedar mencari hawa yang lain. Sedangkan temanku udah terjerat duluan, tak bisa lepas lagi dengan serangkaian penuh dan tidak masuk akal.

 "Kasian banget dah!"

Pastinya akan ada modus dan cerita berlanjut yang tidak bisa lekang dari lingkaran drama ini. Hampir saja aku kena skak mat!

Menurut netizen, aku yang sombong atau tidak mau terlibat terlalu jauh dengan para ... para yang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun