Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dukungan Suami dalam Perawatan Kehamilan

25 Mei 2021   01:40 Diperbarui: 25 Mei 2021   01:58 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar." ~ Manuaba.

Manfaat Antenatal Care (ANC) yaitu untuk dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit.

Pemeriksaan kehamilan minimal 4 x pada ibu hamil sepanjang kehamilan sampai melahirkan. Pemeriksaan pertama kali idealnya adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan. Kunjungan ulang setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu, kunjungan ulang 2 minggu sekali dalam satu bulan sampai usia kehamilan 36 minggu. Setelah usia kehamilan lebih 36 minggu kunjungan periksa hamil menjadi 1 minggu sekali. Kunjungan ulang boleh dilakukan di luar jadwal tergantung keluhan yang ibu hamil rasakan.

Dalam melakukan kunjungan ANC butuh dukungan orang terdekat secara fisik maupun psikis. Dukungan suami merupakan poin penting seperti respon kasih sayang menunjukkan kebahagian pada kehamilan dan kelahiran bayinya, memperhatikan kesehatan istri, sempatkan mendampingi istri ketika dalam proses melahirkan.

Suami adalah orang terpenting dalam kehidupan berumah tangga. Semua keputusan seyogyanya ada di tangan suami dengan cara berdiskusi. Maka jangan heran seorang ibu hamil senantiasa bahagia akan mempengaruhi kondisi janin sejak dalam kandungan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) berupa support yang dibutuhkan setiap waktu. Hubungan Long Distance Relation (LDR) bukanlah suatu penghalang. Namun, kekuatan dan kenyamanan hati mampu menyugestinya. 

Dukungan suami dan keluarga sungguh, seperti memiliki kekuatan batin untuk tetap sehat dan berkualitas di masa kehamilan. Cinta dan kasih sayang keluarga dapat pula dirasakan bayi dalam kandungan. Sambutan hangat penuh penerimaan dalam bermacam bentuk dukungan, misalnya dukungan emosional, informasi, fasilitas, penghargaan dan jaringan sosial. Kelima poin ini sangat berharga. 

1. Dukungan emosional

Kekuatan emosional akan mendekatkan psikologis ibu pada perubahan perilaku dalam kehamilan. Quality time bersama istri tercinta, perhatikan hal-hal kecil mengenai kebutuhan istri, dengarkan curhatannya, berikan pelukan rasa nyaman dan aman hingga merasa penuh percaya diri dalam menghadapi berbagai tekanan.  

2. Dukungan informasi 

Pentingnya informasi bagi seorang ibu hamil terupdate di zaman sekarang. Informasi diperoleh melalui media televisi, internet, majalah dan dari berbagai sumber lainnya. Dukungan informasi dari suami mendominasi kesehatan psikologis bumil dalam melakukan perawatan kehamilan (ANC) berkualitas. Saran masukan, ajakan dan nasehat mengenai perawatan kehamilan si ibu sangat berharga.

3. Dukungan instrumental  

Fasilitas sarana dan prasarana yang di sediakan oleh suami sangat berarti bagi seorang isteri, baik berupa finansial, transportasi, dan kebutuhan penting lainnya selama perawatan kehamilan. 

4. Dukungan penghargaan

Motivasi ibu hamil dalam melakukan perawatan kehamilannya, berilah sedikit pujian sampai sebuah penghargaan diri dirasakan seutuhnya. Sempatkan waktu untuk mengelus perut si ibu dan membisikkan kata-kata penuh kasih sayang. Sekali waktu beri surprise segelas susu teruntuk istrimu tercinta sampai menimbulkan perasaan kuat. Ajak jalan-jalan pagi untuk kelancaran peredaran darah sebagai aktivitas bersama dalam kondisi kehamilan. 

5. Dukungan jaringan Sosial

Teman komunitas memiliki dukungan jaringan sosial lebih kuat. Akses ini sebagai penunjang perawatan kehamilan berkualitas. Anggota komunitas saling berbagi informasi, mendukung satu sama lain mengenai informasi perawatan kehamilan kepada anggota komunitas. Tak kalah penting dukungan sesama ibu hamil berkontribusi saling take and give, berbagi ilmu dan permasalahan tentang kehamilan menunjukkan perubahan perilaku ke arah lebih baik.

Kelima faktor dukungan suami tersebut di atas saling berkaitan erat tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Merupakan poin penting dalam mempengaruhi nilai kualitas Antenatal Care (ANC) ibu dalam mempersiapkan kelahiran buah hatinya, butuh kesiagaan dari suami dan anggota keluarga lainnya. Menurut logika persiapan suami siaga, secara psikis cenderung lebih kuat dan tegar dari sang istri. Persiapan budget sejak awal menabung sebagai dana siaga. Demikian juga transportasi siaga dan perlengkapan administrasi sudah jauh hari dilengkapi menjelang lahiran si bayi. 

Pembekalan ilmu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda ibu akan melahirkan harus diketahui oleh suami dan keluarga lainnya. Hal ini penting dalam membuat sebuah keputusan dan cepat bertindak. 

Frekuensi pemeriksaan ANC berkualitas pada hamil trismester ke tiga, bumil wajib memeriksakan kehamilannya 1x seminggu atau sesuai dengan keluhan. Bila nyeri perut semakin intens dan keluar lendir bercampur darah diikuti pecah ketuban, itu merupakan tanda-tanda mau melahirkan. Hindari sikap panik bagi primigravida, sewajarnya segeralah berkonsultasi dengan bidan terdekat atau bisa langsung menuju rumah sakit dan klinik bersalin. 

Beberapa kasus kehamilan tanpa dukungan suami dan keluarga, sangat miris sekali. Bumil penuh harap, berjuang sendirian tanpa ada penguatnya. Mencari nafkah dengan kondisi kehamilan memungkinkan resiko tinggi, bisa saja bumil mengalami keguguran, atau lahiran sebelum waktunya. 

Banyak ibu hamil diacuhkan oleh suami hingga harus bekerja keras, belum lagi keberadaan di rumah dituntut mengerjakan pekerjaan rumah tangga sampai melayani suaminya. Dari sudut pandang penulis kesannya sungguh membebani seorang bumil sebagai tulang punggung keluarga, hal ini butuh perhatian.

Ada pula kasus Married By Accident (MBA) dianggap momok memalukan dan menyakitkan pada sebuah keluarga. Dari si ibu telantar, berakibat resiko pada bayi tiada berdosa. Alhasil ibu dan bayi kurang jangkauan dalam pelayanan berkualitas. Keluarga menolak bahkan menghakimi ibu hamil yang sedang dilanda stress berat. Sikap ini berpotensi menghilangkan nyawa diri sendiri maupun nyawa bayi dalam kandungan. 

Dukungan suami dan keluarga pada ibu hamil sangat signifikan sebagai penguatan super dahsyat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun