Mohon tunggu...
Nanda Septiana
Nanda Septiana Mohon Tunggu... -

Nanda Septiana, lahir di kota Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip dan Ciri Permainan yang Aman untuk Anak Usia Dini

21 Mei 2014   04:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 2982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip-prinsip Permainan :

1. Prinsip Produktivitas

Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus bersifat mendidik kegiatan yang positif bagi anak.

2. Prinsip Aktivitas

Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada anak. Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak (siswa terlibat langsung).

3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi

Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang tidak terpakai (daur ulang).

4. Prinsip Kreativitas

Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan dapat menimbulkan anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.

5. Prinsip Mendidik dengan Menyenangkan

Permainan edukatif harus memperhatikan sisi kemampuan anak. Sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang positif dan dapat menyenangkan si anak, agar permainan yang digunakan tidak bosan.

Ciri-ciri Alat dan Perlengkapan Permainan yang Aman :


  1. Multifungsi (serba guna), banyak digunakan untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi si anak.
  2. Menarik, barangnya unik, lain dari pada yang lain. Misalnya, dari segi bentuk, warna, dsb.
  3. Berukuran besar dan mudah digunakan, barangnya tidak sulit untuk dimainkan, misalnya bola.
  4. Awet (tahan lama), jika dibanting tidak mudah rusak, misalnya bahan yang dibuat terbuat dari karet.
  5. Sesuai dengan kebutuhan, barang yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan. Misalnya ingin bermain bermain bongkar pasang, bisa dibelikan puzzle.
  6. Tidak membahayakan anak, barang yang digunakan aman bagi anak, jangan di kasih petasan. Misalnya dakonan.
  7. Mendorong anak untuk bermain bersama, barangnya bisa menarik perhatian si anak untuk memainkan secara bersama, seperti bola, dakonan, plastisin, dll.
  8. Dapat mengembangkan daya fantasi, barang yang digunakan dapat mengeksplor daya imajinasi anak-anak, seperti plastisin, bisa di ubah-ubah bentuknya.
  9. Bukan karena kelucuan atau kebagusannya, barang yang digunakan unik, bermanfaat, dan dapat menghasilkan kegiatan positif. Misalnya puzzle, dapat mengasah otak, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar melatih kesabaran,pengetahuan
  10. Jika memungkinkan, gunakan alat-alat yang terbuat dari  bahan yang murah dan mudah didapat. Misalnya bola plastik, mobil-mobilan dari gedebog, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun