- Suara seperti pasir dan lem. Ada banyak suara indah tanpa pesan apapun
- Hanya kau yang kubutuhkan untuk berhasil. Seperti embun pagi yang manis, aku melihatmu satu kali dan itu terlihat jelas, kau adalah takdirku. Dengan lenganku terbuka lebar, kusingkirkan gengsiku. Aku akan berkorban untukmu, membaktikan hidupku untukmu. Aku akan pergi mengikutimu.
Film ini sangat menyenangkan, dengan kisah yang berbeda menjadi sebuah karya yang layak masuk dalam Nominasi Academy Award ke 94/ Oscar 2022.Â
Akting khusus yang ditampilkan yaitu akting tuna rungu dan bagaimana sang sutradara (Sian Heder) mampu menghadirkan kehidupan keluarga tuna rungu dan golongan ekonomi menengah bawah secara lebih realistis.Â
Mengangkat kisah tentang seorang CODA (Child Of Deaf Adults), menjadi satu-satunya yang terlahir normal/ bisa mendengar di tengah keluarganya.
Ruby Rossi (Emily Jones) berusia 17 tahun, memiliki ayah, ibu dan kakak laki-laki tuna rungu dan hanya seorang sahabat di sekolahnya. Sejak kecil, Ruby sudah dibuly/ diolok-olok teman sekolahnya, karena kondisi keluarganya.Â
Ruby, yang sering diandalkan keluarganya untuk berkomunikasi dengan orang lain juga membantu ayah dan kakaknya menangkap ikan dan mengelola bisnis perikanan mereka.
Ruby diam-diam menyukai seorang pria di sekolahnya dan sering memperhatikannya. Sampai suatu kali dia memutuskan mengikuti ekskul yang sama dengan pria itu, bernama Miles Patterson, yaitu bergabung dengan grup Paduan Suara.Â
Sebenarnya Ruby pun memiliki bakat menyanyi dan suara yang indah. Mr V, pelatih mereka, melihat bakat ini dan memasangkannya dalam duet bersama Miles untuk resital sekolah. Karena mereka berlatih secara terpisah, Mr V kecewa dengan chemistry-nya, kemudian Ruby mengajak Miles berlatih bersama di rumahnya.Â
Suatu kali saat berlatih, mereka terganggu ketika orang tua Ruby sedang bercinta. Miles menceritakan kekonyolan itu pada seorang teman lalu tersebar ke seluruh siswa di sekolah mereka, sehingga Ruby kembali menjadi bahan olok-olok temannya dan Ruby sangat kecewa pada Miles.
Mr V yang yakin akan kemampuan bernyanyi Ruby, memberitahukan adanya beasiswa untuk berkuliah di Universitas Berkley, Boston. Bahkan Mr V bersedia menjadi guru privat bagi Ruby.Â
Ruby yang juga sibuk dalam membantu bisnis perikanan keluarganya menjadi tidak disiplin berlatih. Mr V kecewa dan menghukumnya serta mengatakan bahwa ia hanya membuang-buang waktu jika tidak serius meraih cita-citanya.
Ruby akhirnya memutuskan berhenti berlatih dan kembali membantu bisnis keluarganya yang hampir bangkrut. Tentu saja orang tuanya menyambut senang keputusannya.Â
Namun abangnya, Leo Rossi tidak setuju, karena dia yakin akan bakat adiknya dan keluarga seharusnya tidak selalu bergantung pada Ruby. Akhirnya, keluarga Ruby menyadari pengorbanannya dan mereka mendorong Ruby untuk meraih kesempatan mengikuti ujian beasiswa kuliah tersebut.
Menurut saya, film yang bergenre drama, musik dan komedi ini, banyak mengandung slice of life dan sarat makna :
1. Komunikasi yang baik dalam keluarga
Ketika keluarga ini berbeda pendapat atau di suatu kala bertengkar, mereka tetap bersama. Misalnya saat orang tua Ruby mengisyaratkan sesuatu yang kurang pantas di hadapan Ruby dan Miles sehingga Ruby menjadi malu pada Miles dan bertengkar dengan orang tuanya.
2. Tetap Kompak.Â
Ruby dan abangnya Leo, adakalanya saling menggoda dan saling memberi julukan aneh yang membuat membuat mereka terlihat lucu dan manis.
3. Cinta dan Pengorbanan.
Ruby yang memutuskan berhenti mengejar cita-citanya sementara waktu untuk membantu bisnis keluarganya memberikan mankan pengorbanan, bakti dan cintanya terhadap keluarga di usianya yang masih muda.
4. Tetap tegar dan bangkit dari keterpurukan.
Ruby yang sering diolok-olok teman sekolahnya karena kondisi keluarganya yang terlihat aneh dan miskin, tetap bersekolah dan mencoba untuk tidak memperdulikannya.
5. Konsisten
Di sela bekerja menangkap ikan dan bisnis keluarganya, Ruby berusaha berlatih bernyanyi walaupun kesibukannya membuat dia menjadi akhirnya kurang disiplin.
6. Berkarya di usia muda
Sepertinya tidak ada waktu yang sia-sia dalam hidup Ruby. Dia menjadi figur yang patut dicontoh saat dia mampu tetap bersekolah, bekerja dan berlatih bernyanyi untuk cita-citanya.
Â
Skor : 4.5 / 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H