Bahkan jika kita berbelanja online saat moment tertentu, misalnya program menarik hari besar Nasional atau program isa rutin bulanan seperti 1.1 atau 2.2 (artinya tanggal 2 bulan 2) atau Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Setiap bulannya biasanya mendapat harga khusus yang murah dibanding hari lainnya. Untuk emak-emak pecinta diskon seperti saya, ini sangatlah lumayan.
2. Hemat Waktu, gratis Ongkir pula
Kita tidak perlu menunggu antrian di kasir untuk membayar barang belanjaan atau mencari barang yang kita perlukan dari satu rak ke rak lainnya.Â
Di marketplace, tentu saja pembayaran sangatlah praktis, sesuai keinginan konsumen, mau bayar tunai di tempat (Cash On delivery/COD), mau transfer atau bahkan yang lagi 'tren' adalah ngutang dulu, bayar kemudian, yang dikenal dengan istilah paylater.Â
Masalah ongkos kirim pun teratasi dengan penawaran gratis dengan berbelanja dalam jumlah tertentu atau subsidi ongkir dari marketplace.
Kemudahan-kemudahan inilah yang membuat saya berpindah haluan ke online shopping. Tak dipungkiri memang, untuk masalah packing/pengemasan.
Para seller/penjual berusaha amanah, seoptimal mungkin agar pesanan konsumen mendarat dengan aman dan mulus, terutama untuk barang pecah belah, kosmetik, item bersifat cairan dan makanan.Â
Hal ini pun dikarenakan para seller juga berharap mendapat feedback dari buyer berupa rating dan ulasan yang baik. Saya masih memaklumi packing kardus yang penyok dan plastik yang agak sobek atau tipis, saat produk sampai ke tangan saya, selama tidak merusak fungsi atau mengurangi komponen produk pesanan tersebut.
Lalu saya pun menjadikan ini sebagai sebuah peluang kecil untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah packing seperti plastik, bubble wrap dan kardus. Saya bergabung dalam sebuah platform bank sampah.Â