Mohon tunggu...
Nancy Susilawati
Nancy Susilawati Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

Saya bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang pendidikan. Di waktu senggang saya mengisinya dengan melakukan perjalanan ke beberapa tempat yang menarik. Aku menikmati perjalanan ke berbagai tempat menarik di Indonesia atau luar negeri. Menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan, mengenal budaya, makanan, lingkungan baru dan banyak hal lain yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Congklak: Permainan Tradisional yang Ditinggalkan, Ternyata Memiliki Banyak Manfaat!

17 Mei 2024   15:59 Diperbarui: 17 Mei 2024   16:16 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Belajar Jujur

Dengan bermain congklak anak akan belajar Jujur untuk meletakkan satu biji ke dalam tempatnya dan jujur bila ternyata sudah mati dan harus memberikan kesempatan kawannya untuk bermain.

5. Belajar Sabar

Aturan bermain congklak, para pemain jalan secara bergantian sampai salah satu pemain ada yang mati. Hal ini membuat anak belajar sabar dan menunggu giliran jalan

6. Belajar Mengatur Strategi

Pemenang permainan congklak adalah pemain yang memiliki jumlah biji yang paling banyak.  Itu artinya pemain yang pandai mengatur strategi dalam mengumpulkan biji di lubang besarnya.

7. Belajar Sportif

Dalam setiap permainan pasti ada yang kalah dan menang demikian juga dalam permainan congklak. Ketika permainan selesai dan tidak ada yang bertikai  mempermasalahkan yang menang dan kalah. Anak-anak belajar menyelesaikan permainan dengan hati yang senang dan menerima kenyataan, siapapun pemenangnya.

sumber tribune lifestyle
sumber tribune lifestyle

8. Belajar Komunikasi

Untuk memainkan congklak diperlukan dua pemain. Tentunya saat memainkannya pemain akan berkomunikasi. Kesempatan bermain bersama anak bisa digunakan orang tua untuk mengajarkan anak berkomunikasi dan menciptakan hubungan yang harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun