Mohon tunggu...
Nana Yuliani
Nana Yuliani Mohon Tunggu... Guru - SMAIT Ibadurrohman Tasikmalaya, Ibu Profesional Tasikmalaya

Passionate di bidang ekonomi dan keuangan syariah, senang sharing tetang parenting dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Hedging dan Manajemen Risiko dalam Perspektif Ekonomi Islam

17 Juni 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44 2591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Short hedge digunakan untuk perlindungan terhadap penurunan pada harga spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan terhadap kenaikan tak terduga dari tingkat suku bunga. Dalam melaksanakan short hedge, pihak hedger akan menjual kontrak futures (di mana dia berjanji untuk melakukan pengiriman). Dengan adanya short hedge, maka pihak hedger telah menetapkan harga masa datang saat itu, dan mengalihkan risiko perubahan harga kepada pihak pembeli kontrak.

Contoh seseorang yang menggunakan short hedges adalah seorang petani yang memiliki beberapa hewan ternak, dan tahu bahwa hewan ternaknya akan siap di jual di pasar lokal dalam 2 bulan kedepan

  1. Long Hedging

Long hedge digunakan untuk perlindungan terhadap kenaikan pada harga spot dari instrumen finansial atau portofolio di masa datang atau perlindungan terhadap penurunan yang tak terduga pada tingkat suku bunga. Dalam melaksanakan long hedge, pihak hedger membeli kontrak futures (di mana dia berjanji untuk menerima pengiriman).

 

Hedging dalam Perspektif Islam

Pada hakikatnya semua bisnis dan investasi keuangan mengandung risiko. Misalnya saja pada jenis investasi keuangan, di mana beberapa bisnis yang bertransaksi secara internasional pasti menghadapi problematika exposure akibat fluktuasi nilai tukar. Di sinilah peran hedging sebagai salah satu tujuan dari instrument derivative untuk meminimalir risiko nilai tukar. Meskipun ada beberapa ulama yang setuju bahwasannya tujuan dari hedging adalah untuk meminimalisir risiko atau melindungi investasi ini diperbolehkan dalam Islam, akan tetapi kebanyakan ulama juga mengkhawatirkan penggunaan derivative ini untuk memperoleh gain/keuntungan dengan berspekulasi sebagaimana pada umumnya dipraktekkan oleh para fund manager.

Para ulama Islam juga mengakui bahwasannya hedging diperbolehkan apabila motif pelaku usaha adalah untung melindungi dari menghindari kerugian akibat dari fluktuasi mata uang dengan di-back-up oleh underlying asset yang jelas. Lain halnya dengan para spekulan yang memanfaatkan instrument ini untuk mendapatkan keuntungan di mana pada prakteknya yang bersifat untung-untungan, sehingga mengandung unsur gambling, sehingga dilarang dalam Islam.

Karena itu, pelaksanaan hedging sendiri sangat tergantung kepada niat si pelaku, apakah melakukan hedging semata-mata untuk melindungi usaha dari resiko atau terselip niat untuk berspekulasi demi keuntungan yang tidak pasti yang sudah jelas keharamannya.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun