Mohon tunggu...
Nana Wilmar
Nana Wilmar Mohon Tunggu... -

Indonesian yang bangga jadi orang Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Sedih di Sabtu Pagi

16 Oktober 2010   06:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sukar mengerti pola pemikiran org2 yang mendua, men-tiga dan seterusnya... pernah mendengar alasan bullshit org yg mendua : " Cinta itu Anugerah.." Heeehhhh.... ??

yaaa..., kalau belum punya resmi sang CINTA hidup , tapi kalau sudah....?? Kaleng rombeng tuh alasan..

di agama saya , punya pasangan resmi lebih dr satu, ada persyaratannya...

diluar itu,  itu masalah pilihan, ...OPTIONS !! melakukan atau tidak melakukan... meneruskan atau menghentikan...

sudah ada REM nya..., mau dipakai atau tidak REM itu...sudah ada setirnya... , mau belok kiri, kanan, lurus , parkir atau mundur...

hidup bermasyarakat saja ada aturan dan hukumnya ... dianalogikan saja ke hidup...

Apakah ketika men-dua cs itu , para oknum berfikir tdk tentang perasaan pasangannya? anak2nya? keluarganya? ...bahwa luka fisik bisa diobati tapi luka batin tidak...

bahwa men-dua bisa memberikan trauma pada orang2 sekelilingnya..memberikan contoh buruk buat anak dan keluarganya..

kesempurnaan memang hanya milik Allah... bukan manusia. tapi manusia dibekali akal dan budi..tidak jadi org yg tidak punya keputusan dan harga diri..

sakit jiwa...!!!..

terus atau berpisah ...itu pilihannya, bukan malah men-dua...bahasa okem saya, " enak di lo , ga enak di gua!" , "lo makan daging, gw makan tulang!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun