Mohon tunggu...
NANA SURYANA ALJOE
NANA SURYANA ALJOE Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya

Pemerhati Pendidikan Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ubah Perilaku Ubah Masa Depan

11 November 2024   12:05 Diperbarui: 11 November 2024   12:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
youtube.com/@SiKutuBuku

Pernahkah Anda membayangkan betapa besar pengaruh kebiasaan kecil kita terhadap masa depan? Sejak dini, karakter yang kita bangun akan menjadi fondasi bagi kehidupan kita. Setiap perilaku yang kita tanamkan pada anak-anak kita akan berbuah pada masa depan mereka. Bayangkan jika kita dapat mengubah perilaku anak-anak kita sejak usia dini, maka kita telah membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka dan bangsa kita.

Andi adalah anak laki-laki berusia 10 tahun yang dikenal pemalu dan pendiam di kelasnya. Ia sering merasa minder dan kesulitan berinteraksi dengan teman-temannya. Andi lebih suka menyendiri dan bermain game di rumah daripada mengikuti kegiatan bersama teman-teman sekelasnya.

Bu Ani, guru kelas Andi, menyadari potensi yang terpendam dalam diri Andi. Ia sering mengajak Andi untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kelas, namun Andi selalu menolak dengan sopan. Bu Ani tidak menyerah, ia terus mencari cara untuk membantu Andi keluar dari zona nyamannya.

Suatu hari, Bu Ani mengadakan lomba pidato di kelas. Andi merasa sangat gugup dan ingin sekali menolak, tetapi Bu Ani terus memberikan semangat dan dukungan. Dengan berat hati, Andi akhirnya memutuskan untuk ikut serta. Saat tiba giliran Andi tampil, seluruh teman sekelasnya terdiam. Andi berdiri di depan kelas, jantungnya berdebar kencang. Dengan suara yang gemetar, ia mulai menyampaikan pidatonya.

Awalnya, Andi merasa sangat gugup dan hampir saja menyerah. Namun, ketika melihat senyuman dukungan dari Bu Ani dan teman-temannya, Andi merasa lebih percaya diri. Ia terus berbicara dengan lancar, menceritakan tentang hobinya dan cita-citanya. Saat selesai berpidato, seluruh teman sekelasnya memberikan tepuk tangan meriah. Andi merasa sangat senang dan bangga atas keberaniannya.

Sejak saat itu, Andi mulai berubah. Ia menjadi lebih berani untuk berbicara di depan umum, aktif dalam mengikuti kegiatan kelas, dan lebih mudah bergaul dengan teman-temannya. Bu Ani terus memberikan bimbingan dan dukungan kepada Andi, sehingga perubahan positif pada diri Andi semakin terlihat.

Kisah Andi membuktikan bahwa dengan pembiasaan karakter yang baik, seorang anak dapat mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dengan dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan sekitar, setiap anak memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apakah Anda ingin anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik? Bagaimana kita bisa memastikan anak-anak kita memiliki masa depan yang cerah?

Kebiasaan-kebiasaan kecil yang terbentuk sejak masa kanak-kanak memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan masa depan seseorang. Ibarat menanam pohon, kebiasaan baik yang ditanam sejak dini akan tumbuh menjadi karakter yang kuat dan kokoh.

 

Mengapa kebiasaan kecil begitu berpengaruh?

Pembentukan Otak. Otak anak-anak masih dalam tahap perkembangan yang sangat pesat. Kebiasaan yang diulang-ulang akan membentuk jalur saraf tertentu di otak. Semakin sering suatu kebiasaan dilakukan, semakin kuat pula jalur saraf tersebut, sehingga kebiasaan itu akan menjadi otomatis dan sulit diubah.

Pola Pikir. Kebiasaan yang terbentuk sejak dini akan membentuk pola pikir dan cara pandang anak terhadap dunia. Misalnya, anak yang terbiasa berbagi akan tumbuh menjadi orang yang lebih peduli dan empati.

Perilaku. Kebiasaan-kebiasaan kecil akan tercermin dalam perilaku sehari-hari. Anak yang terbiasa disiplin akan lebih mudah mencapai tujuannya, sedangkan anak yang terbiasa menunda-nunda pekerjaan akan kesulitan untuk sukses.

Kepribadian. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan-kebiasaan kecil akan membentuk kepribadian seseorang. Anak yang memiliki kebiasaan positif cenderung memiliki kepribadian yang lebih baik dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Contoh Kebiasaan Kecil yang Berpengaruh Besar:

Membaca. Membaca sejak dini dapat meningkatkan kosakata, kemampuan berpikir kritis, dan imajinasi anak. Bermain. Bermain dengan teman sebaya membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, belajar berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah. Berolahraga. Olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental anak, serta meningkatkan rasa percaya diri. Membantu orang tua. Membantu orang tua dengan tugas-tugas sederhana dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian pada anak. Mengucapkan terima kasih. Mengucapkan terima kasih mengajarkan anak untuk menghargai orang lain dan memiliki sopan santun.

 

Bagaimana Cara Membentuk Kebiasaan Baik pada Anak?

Jadilah contoh.  Orang tua dan guru adalah role model bagi anak-anak. Tunjukkan perilaku yang ingin Anda lihat pada anak. Konsisten. Terapkan kebiasaan baik secara konsisten setiap hari. Berikan pujian: Berikan pujian ketika anak berhasil melakukan kebiasaan baik. Buat kebiasaan itu menyenangkan. Libatkan anak dalam kegiatan yang menyenangkan untuk membangun kebiasaan positif. Sabar dan konsisten. Membentuk kebiasaan baik membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah jika anak belum langsung berubah.

 

Peran Guru

Guru memiliki peran yang sangat krusial dalam pembentukan karakter siswa. Sebagai sosok yang paling dekat dengan siswa di lingkungan pendidikan, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai role model dan fasilitator dalam membentuk karakter siswa yang baik.

  • Peran Guru sebagai Role Model

Teladan Sikap dan Perilaku. Guru adalah cermin bagi siswa. Sikap dan perilaku guru akan menjadi contoh yang selalu diamati dan ditiru oleh siswa. Ketika guru menunjukkan sikap jujur, disiplin, sopan santun, dan peduli terhadap sesama, secara tidak langsung ia telah menanamkan nilai-nilai tersebut pada siswa.

Inspirasi. Guru yang inspiratif mampu memotivasi siswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kisah sukses, pengalaman pribadi, atau kata-kata bijak dari guru dapat menjadi sumber inspirasi bagi siswa untuk mencapai tujuan hidupnya.

Membangun Kepercayaan. Guru yang dapat dipercaya akan menjadi tempat siswa untuk berbagi masalah dan mencari solusi. Kepercayaan yang terjalin antara guru dan siswa akan membuat siswa merasa aman dan nyaman untuk belajar dan berkembang.

  • Peran Guru sebagai Fasilitator

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif: Guru menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk belajar dan berinteraksi. Lingkungan yang positif akan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dan mengembangkan potensi dirinya.

Memberikan Bimbingan dan Arahan: Guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam mengembangkan potensi dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Memfasilitasi Kegiatan Pembelajaran yang Menyenangkan: Guru merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan tetap termotivasi untuk belajar. Membangun Hubungan Interpersonal. Guru membangun hubungan interpersonal yang baik dengan siswa sehingga siswa merasa dihargai dan diperhatikan.

 

Kegiatan yang Dapat Dilakukan Guru

Diskusi kelompok: Melalui diskusi kelompok, siswa dapat belajar berinteraksi, bertukar pikiran, dan menghargai perbedaan pendapat. Proyek kelompok. Proyek kelompok dapat melatih siswa untuk bekerja sama, bertanggung jawab, dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Kegiatan ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu siswa mengembangkan minat dan bakat serta melatih keterampilan sosial. Contoh nyata: Guru dapat memberikan contoh nyata tentang penerapan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Refleksi diri. Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan refleksi diri untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri serta membuat rencana perbaikan.

Jangan ragu untuk memulai langkah kecil. Setiap perubahan besar diawali dari langkah kecil. Mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan terdekat. Mari bersama-sama wujudkan generasi emas bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun