Prestise. Menjadi ASN seringkali dianggap memiliki prestise sosial yang cukup tinggi, terutama di masyarakat.Â
Karir. Ada peluang untuk mengembangkan karier di bidang pendidikan, baik melalui jenjang kepangkatan maupun jabatan struktural.Â
Kontribusi. ASN memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kedua, sisi negatif antara lain:Â
Beban Kerja. Beban kerja ASN seringkali cukup berat, termasuk tugas administratif yang cukup banyak, sehingga mengurangi waktu yang dapat dialokasikan untuk mengajar dan pengembangan diri.Â
Birokrasi. Birokrasi yang kompleks dan panjang seringkali menghambat kinerja guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Â
Motivasi Ekstrinsik. Terkadang, motivasi ASN lebih didominasi oleh faktor-faktor ekstrinsik seperti gaji dan tunjangan, dibandingkan dengan motivasi intrinsik seperti keinginan untuk mengajar dan mendidik.Â
Perbandingan dengan Sektor Swasta. Adanya perbandingan dengan guru di sekolah swasta yang seringkali memiliki gaji yang lebih tinggi dan fleksibilitas yang lebih besar dapat menurunkan semangat ASN.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat
Ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu semangat menjadi ASN yaitu:
Gaji dan Tunjangan. Ketersediaan gaji yang layak dan tunjangan yang memadai akan meningkatkan motivasi kerja guru.Â