Mohon tunggu...
Nana Supriatna
Nana Supriatna Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemerhati Pendidikan, Literasi dan Sastra

Berkarya, Bergerak menumbuhkan literasi yang sangat kurang di dunia pendidikan Indonesia semoga terus menggali dan mencari pengetahuan di dunia Pendidikan, agar Pendidikan Indonesia maju dan Bergerak di era yang terus berkembang dan dinamis. " terus berkembang dan berbuat dalam kebaikan karena sesungguhnya kebaikan akan membuahkan kebaikan pula."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 2.3 CGP Angkatan 10

24 Juli 2024   19:53 Diperbarui: 24 Juli 2024   20:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran Modul 2.3 Calon Guru Penggerak

1. Peran Sebagai Coach di Sekolah

Sebagai seorang coach di sekolah, peran saya adalah mendukung dan membimbing rekan-rekan guru dalam pengembangan profesional mereka. Hal ini berkaitan erat dengan materi sebelumnya dalam modul 2, yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional (PSE). Pembelajaran berdiferensiasi menuntut guru untuk memahami kebutuhan individual siswa dan merancang pembelajaran yang sesuai, sementara PSE menekankan pentingnya kesejahteraan emosional dan sosial siswa.

Dalam konteks coaching, saya akan menggunakan pendekatan ini untuk membantu guru-guru lain mengidentifikasi kebutuhan siswa mereka dan mengembangkan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, coaching bukan hanya tentang peningkatan kompetensi pedagogis guru, tetapi juga tentang membangun lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung untuk semua siswa.

2. Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi sebagai Pemimpin Pembelajaran

Keterampilan coaching sangat penting dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, saya harus mampu:

  • Mendengarkan secara aktif: Memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh rekan-rekan guru.
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif: Membantu guru melihat kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan tanpa membuat mereka merasa dihakimi.
  • Mengajukan pertanyaan yang memotivasi refleksi: Membantu guru berpikir lebih dalam tentang praktik mengajar mereka dan mencari solusi inovatif untuk permasalahan yang dihadapi.
  • Membina hubungan yang saling percaya: Membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung dengan guru lain, yang akan meningkatkan kolaborasi dan pembelajaran bersama.

Dengan mengembangkan keterampilan coaching ini, saya dapat mendukung rekan-rekan guru dalam perjalanan mereka menuju peningkatan profesionalisme dan efektivitas pengajaran. Ini sejalan dengan tujuan utama dari program Calon Guru Penggerak, yaitu menciptakan pemimpin-pemimpin pembelajaran yang mampu menginspirasi dan memberdayakan komunitas sekolah mereka.

Sebagai kesimpulan, modul 2.3 memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya peran coaching dalam konteks pendidikan. Dengan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dan PSE dalam praktik coaching, saya dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, mendukung, dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun