Mohon tunggu...
Nur Hasan
Nur Hasan Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan Pengamat Pensiun

Nur Hasan biasa dipanggil dengan nama Nanang, saat ini adalah Komisaris Independen pada salah satu Asuransi General Takaful Joint Venture (JV) dan juga Komisaris di salah satu Asuransi Jiwa Lokal di Indonesia termasuk menjadi Founder/Pendiri sekaligus Managing Partner dari DSS Consulting sebuah konsultan yang berdiri sejak tahun 2017 dan fokus untuk membantu industri Dana Pensiun dan Asuransi. Nanang juga menjadi CEO dari PT APACInsurTech Consulting Indonesia, sekaligus juga menjadi Ketua Umum dari Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK). Nanang Lulus dari Sarjana dan Magister Manajemen dari Universitas Indonesia dalam bidang Manajemen Keuangan dan Pasal Modal serta juga mendapatkan gelar Doktor dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dana Pensiun dan Pandemi Covid-19: Emang Virus Butuh Pensiun?

8 Juni 2020   22:30 Diperbarui: 8 Juni 2020   22:27 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumlah tersebut terdiri atas kategori usia belum produkftif (0-14 tahun) sebanyak 66,07 juta jiwa, usia produktif (15-64 tahun) 185,34 juta jiwa, dan usia sudah tidak produktif (65+ tahun) 18,2 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan terus bertambah menjadi 318,96 juta pada 2045. 

Dengan jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar tersebut maka angka ketergantungan penduduk (dependency ratio) Indonesia sebesar 45,46. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif memiliki tanggungan 46 jiwa penduduk usia tidak produktif.

POSTGraphics
POSTGraphics
Namun demikian, berdasarkan perhitungan Bank Dunia dan UNDP, penduduk usia tua di Indonesia akan berlipat dua dalam tahun 2050, apa artinya ini? jumlah penduduk usia produktif di tahun 2050 yang harus menanggung jumlah penduduk usia tua akan lebih sedikit, dibandingkan dengan jumlah pada medio tahun 2015-2020 sehingga angka ketergantungan penduduk usia tua yang sudah pensiun akan semakin kecil pada tahun 2050. 

Sehingga jika terjadi lagi pandemi seperti Covid19 saat ini di tahun 2050, maka tanpa ada Dana Pensiun yang cukup, para penduduk lanjut usia dan tua serta sudah pensiun akan menjadi beban negara karena tidak cukup jumlah usia penduduk produktif untuk menyokongnya.

Untuk itu memang jika suatu negara serta penduduknya sudah siap dengan dana pensiun yang cukup, tentunya akan siap juga untuk menghadapi pandemi mirip Covid19 ini pada masa yang akan datang.

Kesimpulannya bagaimana?, walaupun saat ini negara dan masyarakat masih sibuk menghadapi pandemi Covid19, tentunya kesadaran atas pentingnya dana pensiun harus tetap dibangun, Kenapa? Karena dengan dana pensiun yang cukup dan besar, adalah sebagai modal untuk menghadapi bahaya laten pandemi penyakit yang akan muncul di masa datang dan khususnya akan mengintai para penduduk lanjut usia dan pensiunan. Kita semua yang saat ini bekerja termasuk pemimpin negeri ini pasti akan pensiun,..... Namun virus penyakit tidak pernah pensiun...(NHK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun