Dampaknya pada per tanggal 26 Jul 2024 Bank Indonesia menyebutkan bahwa nilai tukar menguat 0,52% mtd dibandingkan dengan posisi akhir juni 2024. Pada akhir September 2024 juga menunjukkan menguatnya nilai tukar Rupiah menjadi Rp15.140/USD atau 2,08% mtm dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024 (Kementerian keuangan, 2024). Risiko eksposur valas juga menurun akibat berkurangnya total kewajiban valas Indonesia. DJPPR dalam laporan SALM 2023 menyatakan bahwa persentase utang valas terhadap total kewajiban mengalami trend yang menurun menjadi 28,39% yang sebelumnya di tahun 2021 sebesar 28,93%.
Kenaikan suku bunga The Fed memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam pengelolaan eksposur valas. Risiko fluktuasi nilai tukar memengaruhi stabilitas fiskal dan nilai aset pemerintah. Namun, langkah mitigasi yang strategis, seperti kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan hedging pemerintah, terbukti efektif dalam mengurangi dampak negatif. Meski demikian, pengelolaan eksposur valas membutuhkan adaptasi kebijakan yang berkelanjutan untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H