Sampai hari ini (Tanggal 26 Februari 2018), suasana kampung belum kondusif
Pasca Banjir Ciledug Cirebon 23 Februari 2018, suasana kampung di Ciledug Lor yang terdampak banjir belum kondusif (Situasi terkini sampai dengan tanggal 26 Februari 2018). Banjir surut setelah melebihi sekitar 22 jam. Dan pada tanggal 25 Februari 2018 (H + 2 pasca banjir besar), suasana kampung masih lumpuh.Â
Kondisi psikologi warga sebelum banjir
Blok Pamosongan Desa Ciledug Lor merupakan Desa kecil di ujung timur Provinsi Jawa Barat. Kesehariannya di desa ini, aktivitas warga berjalan penuh keindahan khas desa.Â
Di sebelah selatan desa, banyak warga yang memilih usaha pembuatan gerabah, mulai dari cowet (nama lain piring yang terbuat dari tanah liat), kendi (biasa dipakai oleh perawat untuk menaruh ari-ari bayi yang baru lahir), dan lainnya.Â
Di sebelah utara desa, banyak warga yang memilih usaha dengan berdagang di pasar, di alun-alun kecamatan, atau berdagang keliling. Beberapa lainnya bekerja sebagai PNS, Guru, tukang bangunan, tukang ojek, dan lainnya.Â
Banyak juga yang merantau di luar kota. Beberapa perantau ada yang sukses hingga berkarya di bidang animasi internasional, adapula yang sampai melanjutkan ke jenjang pendidikan pasca sarjana dan diterima bekerja di Kementerian. Beberapa lainnya merantau sebagai pedagang kecil menengah, tukang bangunan, buruh pabrik, dan lainnya.
Secara umum dapat dikatakan Desa Ciledug Lor penuh dengan kemandirian dan kerukunan khas desa. Kaum perempuan di desa ini mayoritas menjadi ibu rumah tangga. Kebanyakan laki-laki di desa ini adalah pengemar berat olah raga sepak bola.Â
Klub Sepak Bola di Desa Ciledug Lor ini dinamai Sanggarung FC. Salah satu alasannya adalah karena lokasi lapangan hijau ini relatif dekat dengan sungai Cisanggarung atau kali Sanggarung. Hanya saja pada tanggal 23 Februari 2018 kemarin, Sanggarung menyapa lebih keras. Ia datang merubah lapangan hijau laksana menjadi danau. Serta meluapkan airnya hingga merendam kampung hingga banjirpun seatap rumah.Â