Mohon tunggu...
Nanang Qosim Al Masquri
Nanang Qosim Al Masquri Mohon Tunggu... Guru - Bebas dan Aktif

Saya lahir di Jambi pada 23 Januari 1999. Saya merupakan anak bungsu dari pasangan (alm) Kendran dan Zakiyatun. Saat ini sedang menempuh pendidikan Sarjana dua (S²) di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dengan Shalat Dhuha Tingkatkan Motivasi Belajar Anak di Rumah Selama Pandemi

26 Juni 2020   00:10 Diperbarui: 26 Juni 2020   14:46 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar di rumah (Gambar oleh: Kompas.com)

Pada saat ini, Pandemi Covid-19 masih tetap mewabah di seluruh dunia. Banyak aktivitas yang masih terhenti salah satunya ialah aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Sejak beberapa bulan yang lalu aktivitas belajar-mengajar diberhentikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Maka, timbul pertanyaan dari banyak orang tua "kapan masuk sekolah lagi?"

Melansir dari detik.com (https://news.detik.com/berita/d-5045279/kabar-masuk-sekolah-kapan-berikut-informasinya-menjelang-new-normal) Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy  menyatakan "Jadwal masuk sekolah pada tahun ajaran baru dimulai tanpa pengunduran jadwal. Rencananya, tahun ajaran baru 2020 untuk siswa-siswi sekolah digelar pada 13 Juli 2020. Kegiatan belajarnya untuk sementara waktu di rumah masing-masing."

Dari pernyataan beliau tersebut, kegiatan belajar-mengajar akan berlangsung dari rumah yakni dengan sistem belajar daring (online). Namun, aktivitas belajar-mengajar di rumah terbilang sulit dan monoton ketimbang belajar di sekolah. Hal ini menyebabkan berkurangnya motivasi belajar anak. Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa di lakukan oleh orang tua di rumah untuk meningkatkan motivasi belajar anaknya ialah dengan shalat dhuha.

Shalat Dhuha

Shalat dhuha merupakan salah satu bagian dari shalat sunnah. Menurut ulama, hukum shalat dhuha adalah sunnah muakad, sebab Nabi Muhammad senantiasa melakukannya. 

Bahkan, Nabi juga senantiasa berpesan kepada para sahabat untuk senantiasa mengerjakan shalat dhuha. Hal ini didasarkan pada hadits Abu Hurairah RA yang bercerita, "Kekasihku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah berpesan tiga hal kepadaku, yang tidak akan pernah kutinggalkan selama aku masih hidup, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidak tidur sebelum aku mengerjakan shalat witir." 

Mengenai jumlah rakaat shalat dhuha, jumhur ulama sepakat bahwa minimal jumlah rakaat shalat dhuha adalah dua rakaat (Ahmad, 2011: 384). Namun, mereka tidak sepakat mengenai batas maksimalnya. 

Ada yang berpendapat delapan bahkan ada yang dua belas. Mengenai waktu pelaksanaannya shalat dhuha dimulai saat matahari kira-kira setinggi tombak sampai sebelum berhentinya matahari di pertengahan langit (Sa'id, 2008: 87). Adapun niat shalat dhuha sebagai berikut:

Niat shalat dhuha (Gambar oleh: sisigelapvterang.com)
Niat shalat dhuha (Gambar oleh: sisigelapvterang.com)

Shalat dhuha juga memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan bagi yang mengerjakannya, antara lain:

1. Sedekah untuk seluruh persendian tubuh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap persendian kalian itu wajib mengeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (Allah Akbar) adalah sedekah, menyuruh pada yang makruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar adalah sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Muslim)

2.  Lebih baik dan utama daripada kemenangan dan harta rampasan yang banyak. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan yang paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah nya dan lebih cepat kembalinya?" Mereka (sahabat) menjawab "Iya!" Rasul bersabda lagi, "Barangsiapa shalat dhuha, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dia lah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimah nya, dan lebih cepat kembalinya." (HR. Ahmad)

3. Mendapatkan pahala haji dan umroh. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjama'ah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, kemudian ia shalat dua rakaat (shalat dhuha), ia mendapatkan pahala seperti haji dan umrah. Sempurna.. sempurna.. sempurna.." (HR. Tirmizi)

4. Diberikan kecukupan di akhir siang. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah berfirman, 'Hai anak Adam, rukuklah untuk-Ku empat rakaat di awal siang (shalat dhuha). Aku pasti mencukupimu di akhir siang.'" (HR. Tirmizi)

Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi menurut MC. Donald adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/do wnload/9594/4654). Sedangkan, belajar adalah perubahan tingkah laku secara permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, motivasi belajar adalah sebuah perubahan energi atau dorongan dalam diri guna melakukan proses belajar yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 

Motivasi belajar ini bisa datang dari faktor intrinsik dan ekstrinsik. Anak yang memiliki motivasi belajar akan serius dan tertarik dalam belajar, sehingga anak bisa mendapatkan hasil belajar yang optimal. Namun, jika anak tidak memiliki motivasi belajar akan selalu merasa bosan dalam belajarnya. Peran motivasi dalam proses belajar ibarat bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Maka dari itu, motivasi belajar yang baik akan mendorong anak aktif untuk berprestasi.

Shalat Dhuha Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di Rumah

Ada banyak sekali cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak, seperti: pemberian hadiah dan pujian. Para orang tua juga bisa mengajak anaknya untuk shalat dhuha guna meningkatkan motivasi belajarnya, karena menurut Khalillurahman (http://digilib.uin-suka.ac.id/19055/2/08410272_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf ) menyatakan bahwa pembiasaan shalat dhuha secara rutin akan memberikan efek psikologis dan menumbuhkan motivasi khususnya motivasi belajar.

 Ternyata, pelaksanaan shalat dhuha bukan hanya ibadah sunnah semata melainkan juga bisa meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Selain itu, shalat dhuha bisa menjadi sarana dalam mengembangkan mental anak untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi anak kelak. Di dalam shalat dhuha juga, orang tua bisa mendoakan anaknya dan anak pula bisa memohon kemudahan dan keberkahan dalam belajarnya.


Berdasarkan penjelasan sederhana di atas, kita ketahui bahwa shalat dhuha itu mudah dan bisa menjadi sarana yang bisa di coba para orang tua untuk meningkatkan motivasi belajar anak di rumah selama pandemi. Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita mengenai shalat dhuha dan keutamaan-keutamaannya.

Sumber Rujukan:

Al-Qathani, Sa'id bin Ali. 2008. Panduan Shalat Sunah dan Shalat Khusus. Jakarta: Al Mahira

Sarwat, Ahmad. 2011. Seri Fiqih Kehidupan (3) Shalat. Jakarta: Du Publishing

http://digilib.uin-suka.ac.id/19055/2/08410272_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf 

http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/do wnload/9594/4654

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun