Mohon tunggu...
Nanang Qosim Al Masquri
Nanang Qosim Al Masquri Mohon Tunggu... Guru - Bebas dan Aktif

Saya lahir di Jambi pada 23 Januari 1999. Saya merupakan anak bungsu dari pasangan (alm) Kendran dan Zakiyatun. Saat ini sedang menempuh pendidikan Sarjana dua (S²) di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran yang Dulu, Bukanlah Lebaran yang Sekarang

28 Mei 2020   14:06 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:42 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takbiran streaming (liputan6.com)

Masih ingat lagu Tegar “aku yang dulu bukanlah yang sekarang?". Sepertinya lagu itu mencerminkan kondisi lebaran saat ini dengan lebaran sebelumnya. Biasanya ketika lebaran orang-orang akan saling bersalam-salaman meminta maaf satu sama lain, silaturahim ke rumah-rumah, membagikan THR kepada anak-anak, dan makan bersama keluarga. Namun, pada saat ini di tahun 2020 diketahui Pandemi Covid-19 sedang mewabah di dunia, seluruh aktivitas yang normal berubah seketika menjadi pshysical distancing atau sosial distancing.

Sehingga, perayaan lebaran dahulu yang sangat meriah berubah drastis dengan perayaan lebaran saat ini. Kita mengenal adanya istilah “silaturahim” namun sekarang menjadi “silaturahome”. Lalu apa saja perbedaan lebaran yang dulu dengan lebaran yang sekarang? Berikut beberapa perbedaannya!

Malam Takbiran
Lebaran Dulu

Dahulu, orang-orang akan melakukan tarling atau takbir keliling mengelilingi kampung atau kota dengan arak-arakan memakai obor atau menggunakan mobil dengan penggeras suara. Tanpa adanya ajakan, masyarakat akan sangat antusias merayakan takbir tersebut. Tidak hanya dikumandangkan di masjid, surau atau musala saja melainkan juga dilakukan dengan berkeliling kampung.

Biasanya hal ini akan dilakukan selepas shalat Isya, semua orang akan menyiapkan berbagai peralatan untuk pelaksanaan takbir keliling. Peralatannya seperti batang bambu, minyak tanah untuk obor, bedug, krincingan, pengeras suara dan mic yang dipasang di gerobak atau di mobil. Gema takbir pun dikumandangkan dengan penuh semangat, hal ini dilakukan dengan penuh suka ria dan perasaan yang senang dalam menyambut hari raya.

Pawai obor malam takbiran (indonews.id)
Pawai obor malam takbiran (indonews.id)

Lebaran Sekarang

Saat ini, tarling atau takbir keliling tersebut ditiadakan oleh pemerintah. Dilansir dari indonesia.go.id (27/05/2020) Menteri Agama, Fachrul Razi mengeluarkan Surat Edaran bernomor 6/2020 pada butir kesembilan yakni “Agar tidak melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Salat tarawih keliling, b. Takbiran keliling. Kegiatan takbiran cukup dilakukan dimasjid/musala dengan menggunakan pengeras suara, c. Pesantren kilat, kecuali melalui media elektronik”. Dengan surat ini, maka tarling tidak bisa diadakan seperti biasanya, namun gema takbir tetap dikumandangkan di masjid, musala atau surau.

Takbiran streaming (liputan6.com)
Takbiran streaming (liputan6.com)

Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Dahulu

Setiap tahun, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk membayar zakat fitrah di Bulan Ramadhan. Hal ini menjadi realisasi terhadap rukun Islam yang keempat yakni menunaikan zakat. Zakat fitrah bisa berupa beras maupun uang yang senilai dengan beras dengan tujuan untuk membersihkan diri dan meringankan beban para fakir miskin. Biasanya mayoritas masyarakat akan membayarkan zakat fitrah pada akhir Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan ketika terjadi pertemuan secara langsung antara pemberi dan penerima zakat dengan membaca niat, doa, dan bersalaman.

Pembayaran zakat fitrah (ayosemarang.com)
Pembayaran zakat fitrah (ayosemarang.com)
Zakat Fitrah Sekarang

Sekarang, pembayaran zakat fitrah tentu berbeda dengan pembayaran zakat fitrah yang lalu. Pembayaran yang dilakukan secara langsung antara pemberi dan penerima zakat dengan membaca niat, doa dan bersalaman. Namun, saat ini kegiatan pembayaran tersebut dibatasi oleh pemerintah, Fachrul Razi pada Surat Edaran 6/20 pada butir ke-11 poin (e) yakni “Mengingatkan para panitia pengumpul zakat fitrah dan/atau ZIS untuk meminimalkan kontak langsung. Seperti berjabat tangan ketika melakukan penyerahan”.

Dengan ini, pembayaran yang biasanya dilakukan secara langsung dan bersalaman diminta untuk meminimalisir kontak langsung tersebut. Beliau menambahkan pada butir ke-13 yakni “Petugas yang melakukan penyaluran zakat fitrah dan/atau ZIS agar dilengkapi pelindung kesehatan seperti masker, sarung tangan, dan alat pembersih sekali pakai (tisu)”.

Pembayaran zakat fitrah pada masa Pandemi Covid-19 (beritasatu.com)
Pembayaran zakat fitrah pada masa Pandemi Covid-19 (beritasatu.com)

Hari Pertama Lebaran
Lebaran Dulu

Salat ied akan dilaksanakan di hari pertama lebaran, umat Islam akan berduyung-duyung untuk datang ke masjid guna melaksanakan salat ied. Setelah shalat dilaksanakan maka akan ada khutbah ied yang bertujuan untuk menyemarakkan hari kemenangan. Sepulang dari itu, kegiatan pertama yang dilakukan adalah bersalam-salaman meminta maaf kepada tetangga, keluarga, kerabat, dan sanak saudara.

Kalau sudah kumpul keluarga besar di rumah, maka tuan rumah akan meminta keluarganya untuk memakan hidangan yang telah dimasak sejak kemarin dan pada saat itu anak-anak akan mendapat salam tempel yaitu salam yang diselipkan angpao berisi uang sebagai bentuk kasih sayang dan menyemangati mereka untuk tetap semangat dalam beribadah. Pada hari pertama juga orang-orang akan mengunjungi rumah keluarganya, jika belum lelah maka akan ke rumah kerabat atau tetangga terdekat.

Salam-salaman di hari raya (suara.com)
Salam-salaman di hari raya (suara.com)

Lebaran Sekarang

Sementara lebaran sekarang, pada hari pertama pelaksanaan salat ied pun tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya. Masyarakat diminta untuk physical distancing atau social distancing dan menggunakan masker dalam melaksanakan salat ied. Untuk khutbah pun dipersingkat agar mengurangi kerumunan. Setelah salat ied, orang-orang meminta maaf kepada tetangga, keluarga, kerabat, dan sanak saudara dengan cara tidak bersalaman.

Kegiatan kumpul keluarga besar yang biasa dilakukan pun tidak bisa dilakukan pada lebaran saat ini, jika ingin tetap berkumpul pun mesti membatasi keluarga yang akan datang. Salam tempel yang biasa dilakukan pun diubah menjadi pemberian uang lewat transfer rekening.

Salam-salaman pada masa Pandemi Covid-19 (cantika.com)
Salam-salaman pada masa Pandemi Covid-19 (cantika.com)

Itulah beberapa perbedaan lebaran yang dulu dengan lebaran yang sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun