Batu Sopang (25/05/24) Semua instansi (khususnya pendidikan) tengah sibuk mempersiapkan satu perayaan yang sangat berharga bagi bangsa kita, yaitu Hari R.A Kartini. Salah satunya SMA Negeri 1 Batu Sopang, dengan mengajak seluruh warga sekolah tidak mau ketinggalan ambil andil dalam perayaan tahunan tersebut.
Gelora semangat perjuangan sosok R.A Kartini tidak boleh dibiarkan redup begitu saja. Perayaan yang bertajuk "Merangkai Kembali Semangat Kartini" itu sebagai upaya untuk mengembalikan roh juang R.A Kartini di tengah kemoderensasian saat ini. Gelora emansipasi wanita yang dibawakan R.A Kartini menjadi satu gelora yang membawa manfaat luar biasa, khususnya bagi kaum perempuan.
Berkat beliaulah, kedudukan perempuan bisa lepas dari belenggu feodalisme yang selalu menempatkan pada posisi belakang dan dikesampingkan. Melalui semangat kepedulian dan perjuangan sosok perempuan yang bernama asli Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat, perempuan kini memiliki kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki.
Sebelum adanya R.A. Kartini bahkan sampai ke masanya pun, perempuan tidak dapat menikmati bangku pendidikan. Hanya pria dan para bangsawan saja yang dapat merasakan nikmatnya bangku pendidikan. Berkat daya juang itulah sampai saat ini, perempuan bisa melenggangkan segala kemampuan di berbagai bidang.
Acara yang berlangsung selama satu hari itu dikemas dalam rangkain upacara peringatan dilanjutkan lomba fashion show dan membuat tumpeng. Di awali dengan upacara peringatan sebagai bentuk penghargaan kita terhadap perjuangan R.A Kartini, dilanjutkan menampilkan kekayaan adat, budaya, dan keberagaman Indonesia yang dikemas dalam sebuah kostum dan makanan.
"Kami mengemas dalam balutan fashion show dan lomba tumpeng dalam rangkaian perayaan R.A Kartini ini bukan soal tampil megah-megahan. Melainkan dalam momen ini saya ingin mengajak semua melihat kekayaan keberagaman serta kekuatan dari Kartini-Kartini masa depan kita" tutur Rafi selaku ketua panitia dalam agenda perayaan tersebut.
Masing-masing kelas mengirim perempuan terbaiknya dengan balutan kostum adat mereka yang menawan, mulai dari adat Dayak, Bugis, Jawa, Manado, dan banyak lainnya. Mereka secara bergantian melenggang di karpet merah yang sudah tertata rapi. Senyuman dan indahnya kostum membuat mereka seakan-akan menjelma kartini masa depan, juga menyajikan tumpeng terbaiknya dari masing-masing kelas.
"Kartini bukan soal batik, bukan soal tumpeng, bukan yang lainnya saja. Terpenting dalam perayaan ini bagaimana kita bisa mengembalikan semangat R.A Kartini dalam usaha memperjuangkan sebuah keadilan. Kita bisa melihat perjuangan R.A Kartini salah satunya dari surat-suratnya, selama tahun 1889 sampai 1904, Kartini sangat aktif menulis surat dan merespons surat-surat dari teman-temannya di Belanda yang telah merasakan kebebasan sebagai perempuan modern. Surat-surat ini menjadi pendorong bagi Kartini untuk memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Indonesia" Jelas Rinah dalam memberikan sambutan pembukaan acara tersebut, sekaligus mewakili daripihak sekolah.
Di akhir, apa yang menjadi pelajaran berharga dalam momen parayaan tersebut adalah perjuangan dan semangat R.A Kartini dalam memperjuangkan sebuah keadilan bagi kaum perempuan. Selain itu harapan terbesarnya banyak lahir sosok jiwa R.A Kartini lahir dalam jiwa anak-anak generasi. Sehingga daya juangnya bisa terus berkembang sejalan perkembangan saat ini.
"Saya senang sekali terpilih mewakili kelas untuk mejadi sosok kartini, dalam balutan kostum Jawa Tengah. Saya sangat berterima kasih kepada R.A Kartini berkat perjuangannya saya bisa berekspresi dengan begitu bebas" sahut Nina salah satu siswa kelas X E. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H