Ponorogo—Minggu (09/04/17), pagi sekitar pukul 07:00 WIB rombongan pecinta skuter berdatangan di depan Mall terbesar di Ponorogo. Mereka memarkirkan motornya dengan rapi di pinggir jalan utara menghadap keselatan. Tidak seperti biasannya mereka pagi-pagi harus berkumpul di tempat tersebut. Sembari menunggu rekan-rekannya mereka berkumpul menikmati pagi di warung kopi sederhana. Para pecinta motor lawas yang datang dari berbagai daerah di Ponorogo itu sengaja datang untuk menyambut kedatangan Sujiwo Tejo dari dalam hotel. Puluhan motor klasik itu akan menghantarkannya keliling Ponorogo menuju Graha Saraswati STKIP PGRI Ponorogo. Itu Momen langka bagi komunitas vespa Ponorogo, bisa mendampingi tokoh besar macam Sujiwo Tejo naik motor bersama-sama keliling Ponorogo.
“Saya sangat senang bisa mendampingi Mbah Jiwo, karena kesempatan semacam ini jarang sekali ada,” tutur Haris salah satu pecinta motor klasik tersebut. Selain itu kebantakan dari mereka juga fans Sujiwo Tejo, jadi sudah semacam kehormatan bisa menjamunya dengan baik. Bahkan mereka juga menyediakan satu motor vespa jenis sprint bagol produksi tahun 1976. Motor itu dipesiapkan khusus untuk beliau, yang nantinya akan ditunggangi keliling kota Reog.
“Sudah kami sediakan motor khusus untuk beliau, motor ini terbilang standart, juga masik sangat klasik sekali, dan mesinnya masih terbilang mulus sekali” lanjut Haris menjelaskan fasilitas yang diberikan untuk presiden janjukers itu.
Setelah menunggu beberapa menit, terlihat lelaki yang selalu mengenakan topi koboy keluar dari dalam Mall. Para komunitas ditemani panitia Sekolah Literasi Gratis (SLG) segera menghampirinya dan memperkenalkan diri. Anggota komunitas tidak bisa menyembunyikan kekagumannya, mereka dengan sigap bergantian mengambil sesi foto seniman kondang itu diantara motor vespa sebagai kenangan. Kemudian Sujiwo Tejo menyerahan soufenir kepada perwakilan komunitas vespa sebagai bentuk ucapan terima kasih karena sudah merelakan waktunya untuk mengajak jalan-jalan, meski hanya sebentar.
“Sebab kedatangan beliau baru pertama kalinya, sehingga sayang jika kalau tida dikenalkan secara detail” jelas Heru Setiawan selaku panitia SLG yang bertugas menjadi koordinator komunitas vespa.
Lelaki penulis buku Serat Tripama; Serung Jiwaitu digiring melewati perempatan Gajah Mada, lanjut pertigaan Ngepos sampai Alun-alun kota. Sesampainnya di alun-alun, rombongan mengajak beliau berhenti di depan patung singa, depan gedung Pemkab Ponorogo, tepatnya di sebelah selatan alun-alun kota Ponorogo. Simbah bersama anggota komunitas juga para panitia SLG mengabadikan perjalanan itu dengan foto bersama. Terlihat ekspresi Sujiwo Tejo yang sangat menikmati perjalannanya, sampai beliau intruksikan sendiri kepada rekan-rekan komunitas untuk menjajar motornya dengan rapat, agar semuanya bisa diambil fotonya.
Dilanjutkan perjalanan menuju perempatan Pasar Legi. Lelaki yang pernah menulis tentang vespa itu terlihat sangat piawai menikmati motor tunggangannya. Meski terbilang panas tetapi ia terlihat sangat santai dan enjoy bersama scoter sprint begolnya.
Adip Arifin selaku koordinator jalan menggiring rombongan lewat Jl. Pramuka, tempat yang kerap menjadi icon anak-anak muda Ponorogo. Tempat nongkrong, tempat untuk olahraga, untuk jalan-jalan, serta tempat untuk menghabiskan waktu bagi masyarakat Ponorogo. Rombongan vespa menerobos keramaian yang ada, menuju Jl.Ukel 39, tepatnya ke kampus STKIP PGRI Ponorogo. Sesampainnya di depan gerbang, beliau disambut oleh ratusan penggemar yang sedari pagi menunggunya. Bahkan tidak luput dari rebutan kamera.
Acara yang digelar oleh SLG STKIP PGRI Ponorogo ini terbilang unik pasalnya kegiatan sosial yang sudah berjalan kurang lebih enam bulan ini menggandeng berbagai lini untuk ikut serta bersama dalam kegiatan. Sebelumnya juga ada komunitas youtuber, komunitas peduli pendidikan, komunitas sastra Ponorogo, komunitas lukis, komunitas film, juga komunitas fotografer yang turut andil dalam kegiatan makna tersebut. Penyatuan berbagai lini ini tidak lain bertujuan agar literasi bisa dekat dan dikenal oleh banyak orang. Sehingga akan mudah tersebar dalam kehidupan masyarakat.