Mohon tunggu...
Nanang E S
Nanang E S Mohon Tunggu... Guru - Orang yang tidak pernah puas untuk belajar

Penggiat literasi yang mempunyai mimpi besar untuk menemukan makna dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Warisan Berharga Bos Mengikat Makna

15 Februari 2017   13:30 Diperbarui: 15 Februari 2017   14:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain buku harian, teknik lain yang dapat digunakan dalam mengembangkan ketrampilan menulis adalah teknik alarm. Teknik ini bertujuan (1) meningkatkan kemengaliran menulis, (2) kepercayaan diri (tidak berniat mencontek) tulisan yang lain, (3) menunagkan kejujuran, (4) meluapkan apa yang ada dipikiran, (5) mengendalikan perasaan yang mendalam. Teknik alaram dilakukan (a) dengan menyetel alarm (10 menit) atau sesuai kehendak pribadi, (b) begitu mulai, gerakkan tangan Anda, (c) tanpa berpikir (mengetik sajalah), (c) abaikan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca, (d) bebaskan diri Anda dari segalatekanan, (e) tidak usah menengok yang sudah ditulis, (f) terus mengetik hingga alarm berbunyi, (g) abaikan hasilnya  dan rasakan prosesnya.

Kedua teknik tersebut dirasa menarik dan mudah untuk dilakukan setiap hari. Inti dari kedua teknik tersebut tidak lain, Hernowo ingin menciptakan suasana menulis yang menyenangkan, menulis yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang justru malah mengurung. Sehingga budaya menulis dalam kehidupan tidak selalu dipandang sebagai kegiatan yang menyusahkan, terlebih menguras otak, tenaga dan waktu. Keduadalam dunia baca, tidak jauh beda dengan menulis, Hernowo melalui bukunya Andai Buku Sepotong Pizza misalnya,mengajarkan konsep membaca yang mudah, belajar ibarat ngemil bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja dalam keadana yang rileks, untuk itu tidak akan ada tekanan yang kemudian ketika membaca merasa terpaksa.  

Pertemuan bermakan ini seakan melahirkan pandangan-pandangan baru yang menguatkan mengenai manfaat besar membaca dan menulis. Terlebih di era digital, era virtual saat ini. Membaca dan menulis merupakan bagian yang sangat menguatkan dan mengisi sesuatu yang lebih bermakna. Sebab tanpa membaca, dunia akan terasa hampa dan kekosongan pikir itu kemungkinan akan terjadi. Sebab membaca memiliki peran positif, Menurut A.C. Grayling “membaca bagaikan terbang ke sebuah titik pandang yang tinggi untuk menyaksikan hamparan wilayah yang luas: sejarah, ragam manusia, ide-ide, pengalaman, dan buah berbagai pencarian." Untuk itu mari membaca, untuk memulai menulis dan menemukan makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun