Mohon tunggu...
Nanang Dakusta
Nanang Dakusta Mohon Tunggu... -

Gemar Belajar PPKN

Selanjutnya

Tutup

Politik

UN Menjadi Ajang Politik : Antara Kampanye dengan Perlawanan

18 April 2014   04:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hariyang lailu kita temui di banyak media yang menyiarkan mengenai wacana dalam soal UJIAN Nasional yang memuat mengenai Biografi Joko Widodo yang cenderung mengangkat eksistensinya sebagai Presiden. Hal itu merupakan hal yang konyol namun perlu disoroti pasalnya ketika itu soal itu terbaca oleh siswa dan siswa itu mengiyakan sebagai sebuah kebenaran. Langsung ia berfikir mengenai lembaga pendidikan yang membuat soal tersebut. Ia semakin tidak percaya lagi dengan lembaga pendidikan dan predikat buruk birokrasi akan semakin ditekankan.Bahwa hal itu benar maka hal itu dinamakan sebagai black campaign dan tentunya melanggar hukum dan kemungkinanyang lain adalah lawan politik yang menginginkan Jokowi agar terkena kasus Black Campaign. Hal ini sangat main-main dirasakan.

Mengapa harus Jokowi?

Memang kita telah mengetahui peran Jokowi sebagai walikota solo.Yang merupakan sebuah langkah awalnya sebagai pemimpin yang baik dalam masyarakat. Lalu Jokowi memenangkan pertandingan politiknya melawan Fauzi Bowo, dan ia memenangkan kursi gubernur karena jurus andalannya adalah blusukkan yang tergolong mungkin baru di era milenium ini.

Setelah ia menjabat sebagai gubernur maka ia masih ber”blusukan” demi tercapainya Jakarta baru.Lalu baru saja kabar kita dengar bahwa Jokowi mendapat kesempatan untuk maju ke Pilpres 2014. Karena dukungan masyarakat yang selalu mengangkat dia dengan suara yang terbanyak di beberapa Quick Count.

Respon pembuat soal

Hal ini harus ditanggapi benar-benar , karena hal itu berlebihan. Ada beberapa Faktor yang dapat membuat orang tersebut membuat soal yang berhubungan dengan Jokowi. Yaitu kurang pengetahuannya tentang Hukum. Cari sensasi. Atau mungkin malah ia adalah Fans berat Jokowi. Banyak kemungkinan, namun yang terpenting adalah kita harus lebih lagi cerdas dalam memilih pemimpin yang prosesinya akan dilakukan beberapa bulan lagi. Yaitu Pemiliha Presiden 2014.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun